Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Nurman Firdaus, Wisudawan ITS Peraih IPK 4,00

KOMPAS.com - Wisuda ke-124 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut meninggalkan kisah perjuangan setiap wisudawan dalam menyelesaikan masa studinya.

Salah satunya, Nurman Firdaus, wisudawan pascasarjana terbaik ITS yang berhasil meraih IPK 4,00.

Menurut Nurman, memiliki prinsip untuk selalu fokus dan menentukan target yang ingin dicapai merupakan hal yang harus ditetapkan dari awal saat kuliah.

Dia mengungkapkan, dirinya sangat bersyukur dengan pencapaiannya sebagai salah satu wisudawan terbaik.

Meskipun sejatinya dia memang sudah menargetkan hal tersebut sejak memulai studinya.

Dia mengaku, ketika sudah menentukan target maka harus diiringi kerja keras untuk mencapainya.

"Kita harus punya sesuatu yang ingin kita capai," ucap dia melansir laman ITS, Rabu (13/10/2021).

Nurman menyatakan, pendidikan pascasarjana ini merupakan bagian dari tugas belajar yang diamanahkan instansi pemerintah tempatnya bekerja.

Sebelumnya, dia telah bekerja sebagai staf engineering di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Tugas belajarnya bertujuan untuk dapat menunjang kompetensi dan kemampuan dalam bidang riset," kata mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ITS ini.

Dia mengakui, jika sejak masa kerjanya sebagai staf engineering, banyak target dan tantangan untuk memberikan luaran yang bermanfaat untuk bangsa.

Sehingga setelah merampungkan studi pascasarjananya ini, selain kembali bekerja di BPPT dalam waktu dekat, Nurman kemungkinan akan kembali melanjutkan program studi doktor.

Hal ini juga dilakukan untuk semakin mengembangkan kemampuannya dalam bidang riset.

Dalam penelitian tesisnya, Nurman mengangkat topik analisis respons gerak kopel floating crane barge saat mengangkat struktur atau modul pada kondisi bergelombang.

Interaksi gerak kopel kapal dan modul yang ia angkat ini dilakukan uji model di Laboratorium Hidrodinamika Balai Teknologi Hidrodinamika.

Dia mengingatkan, jangan lupa untuk banyak berdoa kepada Tuhan, karena manusia adalah makhluk yang penuh kelemahan.

Apa yang diusahakan manusia dengan kerja keras, maka kembalikan lagi kepada Tuhan Yang Maha Pencipta.

"Tuhan yang memberikan hasil yang terbaik pada kita. Karena belum tentu saat kita bekerja keras dan mendapat hasil baik, itu yang terbaik untuk kita," ujar dia.

Terakhir, Nurman berpesan saat mahasiswa memiliki banyaknya tantangan yang dihadapi, seseorang harus memiliki pendirian.

Prinsip yang kuat dapat digunakan untuk berpegangan pada jalan yang diinginkan.

"Jika sudah memiliki pendirian yang kuat maka tidak akan terpengaruh pandangan orang lain," tutup dia saat mengakhiri.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/10/13/113148671/kisah-nurman-firdaus-wisudawan-its-peraih-ipk-400

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke