Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Dampak Anemia pada Remaja Putri, Ini Penjelasan Dosen IPB

KOMPAS.com - Anemia merupakan masalah gizi mikro yang sering terjadi di Indonesia. Kondisi ini sering terjadi pada kelompok balita, anak sekolah, ibu hamil dan orang dewasa.

Anemia bisa terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Hal ini berakibat sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia).

Sehingga bisa dikatakan secara umum kondisi anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari normal.

Fakta di lapangan, lebih dari 20 persen remaja putri di Indonesia mengalami anemia. Kondisi ini tentu harus dicegah karena remaja putri yang mengalami anemia tanpa penanganan tepat akan berdampak tidak bagus bagi kesehatan.

Penyebab anemia pada remaja putri

Menurut Dosen Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Karina Rahmadia Ekawidyani, usia remaja adalah masa pertumbuhan cepat kedua setelah masa balita atau disebut Growth Spurt.

"Pada masa Growth Spurt ini Fe atau zat besi yang berfungi untuk pembentukan hemoglobin dalam darah dan mioglobin dalam otot," kata Karina seperti dikutip dari kanal YouTube IPB, Selasa (5/10/2021). 

Karina menerangkan, dengan adanya Growth Spurt ini akan terjadi peningkatan masa otot dan voulume darah sehingga kebutuhan zat besi pada remaja putri meningkat.

Selain itu, anemia juga terjadi sebagai tanda pubertas pada remaja putri. Pasalnya di usia remaja, mereka mengalami menstruasi tiap bulan. Sehingga darah dikeluarkan dan menyebabkan kehilangan zat besi cukup banyak tiap bulannya.

Tanda anemia pada rejama putri

Karina mengungkapkan, ada tanda-tanda anemia pada remaja putri, seperti:

1.Lesu

2. Lemah

3. Pusing

4. Mata berkunang

5. Wajah pucat

Dampak anemia pada remaja putri

Remaja putri yang mengalami anemia juga menyebabkan beberapa dampak, seperti:

Cara mencegah anemia

Karina menambahkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah anemia pada remaja putri, yakni memperhatikan konsumi pangan.

Remaja putri disarankan meningkatkan konsumsi pangan hewani sumber zat besi seperti hati dan daging merah sapi.

"Daging putih seperti ayam, ikan, telur sebenarnya ada zat besi tapi kadarnya lebih rendah daripada daging merah," beber Karina.

Jika mengonsumsi pangan nabati sumber zat besi berupa sayuran berdaun hijau seperti bayam harus dibarengi dengan komsumsi buah-buahan sumber vitamin C seperti jeruk, pepaya jambu dan lain-lain.

Mencegah anaemia sangat penting karena pada remaja putri menyebabkan risiko tinggi seperti masalah kehamilan dan saat proses melahirkan. Sehingga pencegahan anemia pada remaja putri bisa dimulai dari sekarang.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/10/05/202957271/waspadai-dampak-anemia-pada-remaja-putri-ini-penjelasan-dosen-ipb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke