Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Robot Penyelam Karya Mahasiswa ITS Borong 6 Penghargaan

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berinovasi. Tim robotika Banyubramanta ITS ini membuat robot yang bisa menyelam air.

Bahkan, robot Remotely Operated Vehicle (ROV) atau Underwater robot yang dirancang Banyubramanta ini berhasil mendulang enam kategori penghargaan sekaligus lewat ajang nasional Underwater Robot Challenge – Wonderfull Indonesia Robot Challange (WIRC) 2021, beberapa waktu lalu.

Menurut Manager Tim Banyubramanta ITS periode 2021-2022 Afrizal Pradana Firmansyah, robot yang dilagakan terdapat dua macam, yakni robot Sea Wasp dan robot Glaucus Atlanticus.

Masing-masing robot dipegang oleh subtim yang berbeda. Pada robot Sea Wasp memiliki spesifikasi dimensi yang lebih besar dibandingkan robot Glaucus Atlanticus.

Software desain 3D yang digunakan pun berbeda, Sea Wasp menggunakan Solid Works, sedangkan Glaucus Atlanticus menggunakan Autodesk Inventor.

"Intinya, kedua subtim mengusung konsep robot bawah air dengan desain frame, sirkuit PCB, dan dimensi robot yang berbeda," ujarnya seperti dikutip dari laman ITS, Jumat (17/9/2021).

Dijelaskan, robot mini ROV yang dirancang memiliki kesamaan cara kerja. Kedua robot dapat dikontrol menggunakan remote wireless dengan sistem penggerak motor dan baling-baling (propeller).

Secara teknis, sinyal dari remote pengguna akan diterima oleh receiver dan diolah oleh mikrokontroler, logika pemrograman, serta komponen elektronika yang di dalamnya terdapat Arduino, Voltage Regulator, Integrated Circuit (IC), motor driver, dan baterai.

Kemudian mikrokontroler akan memerintahkan motor driver untuk menggerakkan motor. Sehingga robot dapat bergerak sesuai yang diinginkan pengguna, seperti arah maju, mundur, belok kanan, belok kiri, bahkan berputar.

"Selain itu, kemampuan yang dimiliki robot dapat dijalankan di bawah air hingga kedalaman 30-50 centimeter," terangnya.

Tentu, kedua robot dirancang dengan desain yang kedap air untuk melindungi komponen elektronikanya. Dalam hal ini, tim memanfaatkan tempat makan plastik sebagai body dari robot.

Selanjutnya, terdapat 3D print untuk frame body yang berfungsi sebagai tempat motor penggerak robot yang terletak di bagian luar body.

Mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini menambahkan, pada bagian depan robot juga dilengkapi sebuah motor pump DC yang berguna untuk keperluan misi pada ajang WIRC, yakni mengambil dan memindahkan kelereng sebagai objek bawah airnya.

Adapun keunikan robot yang diusung oleh tim Banyubramanta ini terdapat pada kemampuan menghisap objek bawah air.

Selain menuntaskan misi perlombaan, kedua robot ini juga dapat digunakan sebagai prototipe robot penghisap sampah bawah air, melihat masih banyak sampah di dalam air laut yang dapat merusak ekosistem laut.

Robot yang mengambil filosofi dari hewan-hewan lincah dan berbahaya di lautan ini akan terus dikembangkan serta dievaluasi dari kekurangannya.

Namun untuk menjadi lebih baik, menurut Afrizal akan dikembangkan riset tentang tempat komponen kedap air dari bahan fiber atau sejenisnya, juga menggunakan komponen-komponen elektronika yang jauh lebih baik agar dapat bertahan lebih lama di dalam air.

Pada ajang yang berskala nasional pada awal September lalu, robot Sea Wasp berhasil menyabet semua kategori. Yakni
kategori:

  1. Running ROV
  2. People Choice
  3. Most Popular Video
  4. Most Education Value
  5. Community Awareness
  6. Community Building

Untuk subtim 2 robot Glaucus Atlanticus mendapatkan penghargaan pada kategori Community Awareness.

"Ini merupakan peningkatan dari tahun lalu yang hanya membawa pulang satu penghargaan," jelas Afrizal.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/09/18/122147571/robot-penyelam-karya-mahasiswa-its-borong-6-penghargaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke