Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penutupan FSB 2021: Sains dan Budaya Jadi "Karpet Merah" Keunggulan Indonesia

KOMPAS.com - Sains dan budaya menjadi dua pilar penting pendidikan yang tidak boleh diabaikan karena akan menjadi kekuatan bangsa Indonesia agar diperhitungkan dalam persaingan global.

"Perpaduan keduanya (sains dan budaya) akan memberikan karpet merah negara untuk menjadi satu kelas dengan Jepang, Korsel, Perancis, Tiongkok, Amerika dan negara lain yang memadukan ini dalam berbagai karya," ungkap Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dalam penutupan Festival Sains dan Budaya 2021.

Festival Sains dan Budaya (FSB) 2021 sendiri merupakan kompetisi penggabungan program besar antara Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI).    

Tahun ini, ISPO telah memasuki tahun ke-13 sedangkan OSEBI telah memasuki gelaran ke-7.

Dalam penutupan FSB 2021, Ganjar berpesan kepada para peserta untuk terus menggeluti sains dan budaya agar menjadi generasi Indonesia yang diperhitungkan di masa mendatang.

"Pintu telah dibuka, maka kalian sebagai pelaku utama harus lari sekencang-kencangnya agar tidak menjadi generasi yang diasingkan dan diabaikan," tambah Ganjar dalam penutupan yang digelar secara daring (21/2/2021).

Ia menambahkan, "Festival ini adalah pintu awal agar kalian lebih serius mempelajari sains dan budaya."

Tema "Kreativitas Menembus Batas"

Pentingnya siswa menguasai sains dan budaya juga ditekankan Dany Amrul Ichdan, Tenaga Akhli Utama Staf Kepresidenan yang turut memberikan bekal kepada peserta.

"Kehebatan suatu bangsa juga ditentukan kekuatan akhlak, kekuatan karakter. Oleh karenanya, transfer of knowledge, transfer of techology dalam penguasaan ilmu pengetahuan menjadi faktor yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing bangsa," jelasnya.

Ia melanjutkan, "tapi di sisi lain, transfer of value untuk memperkuat karakter bangsa adalah faktor terpenting dan maha penting untuk menjadikan generasi muda kita generasi yang tangguh, berdaya sayang dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi."

Tahun 2021 beberapa ajang kompetisi budaya OSEBI digelar antara lain; menyanyi solo, puisi, menulis esai, dan juga tari kreasi. Sedangkan bidang sains ISPO membagikan 40 medali utk kategori emas, perak, perunggu dan medali kehormatan.

Presiden OSEBI Liliana Muliastuti menyampaikan tema FSB 2021 "Kreativitas Menembus Batas" menjadi pembuktian kondisi pandemi bukan penghalang siswa untuk berprestasi dan berkreasi.

"Kreativitas peserta dan panitia tahun ini luar biasa. Ini bukti kreativitas tanpa batas. Kalian adalah generasi tangguh yang tidak mudah menyerah dengan keterbatasan yang kita hadapi saat ini," ujar Liliana.

Dalam kesempatan sama, Prof. Riri Fitri Sari, Presiden ISPO menyampaikan, FSB menjadi perpaduan menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri siswa terkait sains dan budaya.

"Dengan adanya FSB 2021, diharapkan seluruh peserta didik mampu menggunakan kesempatan belajar dari teman-teman lain untuk meyelesaikan berbagai masalah dalam masyarakat," ujar Prof. Riri.

Ia memandang hal ini perlu mendapat dukungan berbagai pihak sebagai upaya memperingati atau perayaan keberhasilan siswa dalam menghasilkan karya, cipta dan karsa.

Integrasi teknologi dan pendidikan karakter

Dukungan dan keterlibatan berbagai pihak dalam memajukan pendidikan sains dan budaya disampaikan Senior Product Marketing Manager Epson Indonesia, Zanipar Siadari.

"Pendidikan bukan hanya kata benda, melainkan juga kata kerja. Ini adalah kerja semua pihak, bukan hanya sekolah atau pendidik namun juga masyarakat dan industri," ujar Zanipar.

Ia menyampaikan pihaknya membantu dunia pendidikan untuk mampu dan melaksanakan pendidikan dengan kualitas yang lebih tinggi, termasuk di masa pandemi dengan berbagi teknologi.

Ia berharap kehadiran teknologi dalam pembelajaran akan mampu menyiapkan para siswa dalam menghadapi tantangan Industry 4.0 dan Society 5.0.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan budaya menjadi sebuah keunggulan yang menjadi pembeda dan memungkinkan Indonesia unggul dalam persaingan global.

"Kemajuan bangsa ditekankan pada keunikan budaya setiap bangsa. Itulah yang menjadi diffrensiasi dan menjadi keunggulan. Sehingga nanti, saat terjun ke dunia kerja (siswa) tidak saja berbasis pada kemampuan akademis namun juga pada karakter dan kompetensi," jelas Zianipar.

Direktur Eduversal, Dwi P. Wibowo, juga berharap gelaran FSB nantinya akan mampu melahirkan SDM unggul seperti yang digadang-gadang Presiden Joko Widodo dalam menyambut Indonesia Emas 2024.

"Generasi muda bangsa yang semacam inilah yang akan mampu menghadirkan kemajuan-kemajuan bagi bangsanya. Generasi yang berpikiran maju tanpa tercerabut dari akar budayanya," tegas Dwi.

Dwi menutup, "generasi muda yang tumbuh menjulang tinggi sejajar dengan atau bahkan terus berusaha melampaui bangsa-bangsa lain, namun tetap mengakar kuat di bumi Indonesia."

https://www.kompas.com/edu/read/2021/02/22/151848571/penutupan-fsb-2021-sains-dan-budaya-jadi-karpet-merah-keunggulan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke