Beredar narasi yang mengeklaim Perserikatan Bangsa-Bangsa mewajibkan penggunaan tanda pengenal digital buatan Bill Gates.
Pengguna media sosial mengunggah tangkapan layar dokumen peluncuran program 50 in 5 dari Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Bill and Melinda Gates Foundation.
Padahal dokumen itu diambil dari artikel di situs yang memiliki rekam jejak menyebar disinformasi.
Juru Bicara Program Pembangunan PBB (UNDP), membantah narasi soal kewajiban tanda pengenal digital.
Sementara itu, inisiatif 50 in 5 dibuat untuk meningkatkan sistem infrastruktur publik digital di 50 negara.
Fakta selengkapnya dapat dibaca di sini.
Masyarakat dihebohkan dengan momen Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep memberikan salam kepada Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
Bersamaan dengan Kaesang, calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka, turut membungkuk memberikan salam kepada Megawati.
Video momen tersebut dinarasikan secara keliru, dengan mengeklaim Megawati menolak salam dari dua anak Presiden Joko Widodo tersebut.
Kaesang menyampaikan klarifikasi, tidak ada penolakan dari Megawati.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, yang duduk di belakang Megawati, mengonfirmasi bahwa Kaesang dan Megawati berbicara soal jabatan baru sebagai Ketum PSI.
Penelusuran selengkapnya dapat dibaca di sini.
Beredar konten menampilkan balon udara berisi kampanye Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di dekat Monas, Jakarta, pada Selasa (14/11/2023) malam.
Kompas.com menghubungi Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Sanuri untuk menanyakan kebenaran konten tersebut.
Faktanya, tidak ada balon udara berisi kampanye Ganjar-Mahfud pada Selasa (14/11/2023) malam dan Rabu (15/11/2023) malam.