Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Risiko Ketimpangan Akses Vaksin Polio

Kompas.com - 24/02/2023, 15:05 WIB
Ahmad Suudi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Di tengah pencalonan Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika SerikatFranklin D Roosevelt terserang wabah polio hingga kakinya lumpuh pada 1921.

Meskipun tidak separah infuenza, penularan polio di beberapa negara telah mencapai level mengerikan, tak hanya menyerang anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Dikutip dari History, ketika menjabat sebagai Presiden ke-32 AS, Roosevelt mendanai organisasi bernama March of Dimes untuk mencari cara mengatasi polio pada 1940-an.

Organisasi itu melibatkan Kepala Laboratorium Penelitian Virus di Universitas Pittsburgh, Jonas Salk.

Baca juga: CEK FAKTA: Pestisida DDT Bukan Penyebab Polio

Program tersebut berhasil mengidentifikasi bahwa polio adalah virus yang memiliki 125 galur dan terbagi dalam tiga jenis.

Maka untuk mengatasinya, dibutuhkan tiga jenis vaksin berbeda yang diberikan secara bertahap.

Vaksin itu dibuat dengan menonaktifkan virus polio, dicampur dengan formalin kemudian disuntikkan ke manusia.

Cara itu terbukti memiliki tingkat pencegahan penularan yang tinggi, yakni sekitar 60 sampai 70 persen, setelah sekelompok anak sekolah dasar di negara bagian Pennsylvania menerima suntikan pertama.

Namun di tahun yang sama ditemukan 200 kasus baru dari pemberian satu batch vaksin yang keliru. Standar produksi ditingkatkan dan vaksin terus dikembangkan, hingga kasus polio berkurang hingga 99 persen sejak 1988.

Kondisi di Indonesia

Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) polio di Provinsi Aceh. Setelah delapan tahun nol kasus, muncul satu kasus polio pada November 2022.

Dilansir BBC, hal itu terjadi setelah sepuluh tahun terakhir tingkat cakupan imunisasi berturut-turut tidak memenuhi target. Meskipun hanya satu kasus, Kemenkes merasa perlu menetapkannya sebagai KLB.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, status itu memungkinkan pihaknya mengoordinasikan seluruh lembaga kesehatan dalam penanggulangan.

Baca juga: 123.191 Anak di Aceh Utara Diwajibkan Ikut Imunisasi Polio

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010, status KLB ditetapkan untuk kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologi di suatu daerah dalam periode tertentu dan kondisinya bisa mengarah pada terjadinya wabah.

Selanjutnya, imunisasi polio di Kota Banda Aceh pun digencarkan, seperti diberitakan Antara. Pada putaran pertama, imunisasi jenis tetes itu telah diterima 48.251 atau 97,6 persen dari total target, yakni 49.428 anak.

Selanjutnya penerima imunisasi putaran pertama diberikan vaksin putaran kedua. Hingga Selasa (21/2/2023), sebanyak 25.670 anak telah menjalani vaksinasi atau 51,9 persen dari penerima imunisasi putaran pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com