KOMPAS.com - Genap setahun sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022, bantuan asing untuk mendukung Ukraina terus digelontorkan.
Berdasarkan hasil riset Kiel Institute yang dirilis pada Selasa (21/2/2023), terdapat pola yang ajek dalam pengalokasian bantuan ke Ukraina.
Kiel Institute menghimpun dan menghitung bantuan militer, finansial, dan kemanusiaan yang dialokasikan ke Ukraina sejak 24 Januari 2022 hingga 15 Januari 2023.
Baca juga: Detik-detik Invasi Rusia ke Ukraina, Moskwa Akui Kemederkaan Donetsk dan Luhansk
Riset ini mencakup 40 negara, khususnya negara anggota Uni Eropa, anggota G7, dan juga Australia, Korea Selatan, Turki, Norwegia, Selandia Baru, Swiss, Cina, Taiwan, serta India. Sebagai catatan, Uni Eropa dimasukkan sebagai donor terpisah.
Bantuan yang dihimpun hanya mencakup komitmen antarpemerintah. Sedangkan bantuan pribadi atau dari organisasi internasional seperti IMF tidak termasuk dalam database utama.
Direktur pusat riset Kiel Institute Christoph Trebesch mengatakan, Amerika Serikat menjadi negara terdepan yang mengalokasikan bantuan ke Ukraina.
Sedangkan negara-negara Eropa tampak menunggu sikap AS terlebih dulu sebelum ikut memberikan bantuan.
"Keraguan Eropa di tahun pertama perang merupakan fenomena yang luar biasa, terutama karena sumber daya keuangan dapat dengan cepat dimobilisasi," kata Trebesch, dikutip dari siaran pers, Kamis (23/2/2023).
Baca juga: Menlu China Tiba di Moskwa Jelang Setahun Perang Rusia-Ukraina
Keraguan ini terlihat jelas apabila dibandingkan dengan begitu mudahnya pemerintah Eropa menggelontorkan dana untuk meredam dampak kenaikan harga energi.
Ini membuat alokasi bantuan AS ke Ukraina mengungguli gabungan negara Eropa. Total, AS telah mengalokasikan 73,1 miliar euro, sedangkan Eropa adalah 54,9 miliar euro.
Secara keseluruhan, alokasi bantuan kemanusiaan ke Ukraina relatif konstan sepanjang tahun. Sementara bantuan di bidang finansial dan militer mengalami peningkatan.
Di sisi lain, riset Kiel Institute menemukan, alokasi negara-negara Barat untuk mendukung perang Ukraina jauh lebih kecil ketimbang yang dikeluarkan pada konflik-konflik sebelumnya.
Sebagai contoh, AS menghabiskan tiga kali lebih banyak per tahun dibandingkan dengan pengeluaran mereka dalam perang Afghanistan setelah tahun 2001 (persentase PDB).
Sementara itu, pengeluaran Jerman untuk mendukung Sekutu dalam Perang Teluk 1990-1991 terhitung tiga kali lebih banyak dibanding yang mereka alokasikan untuk mendukung Ukraina.
Baca juga: Detik-detik Invasi Rusia, Moskwa Evakuasi Staf Diplomatik dari Semua Penjuru Ukraina
Negara dengan total alokasi bantuan terbesar:
Negara dengan bantuan militer terbesar:
Negara dengan alokasi bantuan terbesar (persentase PDB):