Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata Perang Dunia I dan Merayakan Natal dengan Sepak Bola...

Kompas.com - 27/12/2022, 18:28 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak sebelum Perang Dunia I dimulai, sepak bola telah menjadi olahraga yang paling populer. Hampir setiap orang di belahan dunia memainkan olahraga yang diklaim berasal dari Inggris tersebut.

Ketika Perang Dunia I berkobar, sepak bola menjelma sebagai pemersatu pihak yang berseteru dan membawa kedamaian di momen Natal 25 Desember 1914.

Pada momen Natal, Blok Sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dan blok Sentral (Jerman, Italia, Austria-Hongaria) menyepakati adanya gencatan senjata sementara waktu untuk merayakan Natal. 

Beberapa tentara pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Natal bersama keluarga, sementara beberapa lainnya tetap berada di medan pertempuran.

Mereka yang tetap berada di medan pertempuran mengisi waktu luangnya dengan bersantai bersama tentara lain.

Baca juga: Fakta U-boat, Kapal Selam Canggih Jerman Saat Beraksi di Perang Dunia I

Tentara yang saling berseteru dari Blok Sekutu dan Sentral pun membaur menjadi satu, seolah tidak ada peperangan dan permusuhan.

Dilansir dari Los Angeles Times, tentara Jerman memanjat tembok pembatas yang memisahkan dengan pasukan Inggris yang notabennya merupakan musuh mereka.

Tentara Jerman berkumpul dengan tentara Inggris tanpa senjata, mereka berjabat tangan dan bertukar salam. Kemudian berbagi cerutu, keceriaan, cokelat serta bermain sepak bola. Mereka melakukan itu semua tanpa sepengetahuan komandan masing-masing.

Seorang prajurit Inggris yang saat itu berusia 19 tahun di Resimen Cheshire 6 Batalyon bernama Ernie Williams menceritakan, ketika pertandingan sepak bola dimulai semua orang menikmatinya.

Tidak tampak adanya permusuhan antara tentara Jerman dan Inggris. Permainan sepak bola itu dilangsung di lapangan terbuka yang berada di di garis perbatasan Belgia

"Mereka melepas mantel mereka. Beberapa di antaranya,meletakkannya sebagai tiang gawang," kenang Williams.

Baca juga: 23 Agustus 1914: Pertempuran Mons dan 4 Konflik Pembuka Perang Dunia I

Menurut Williams, pertandingan sepak bola tersebut sekadar untuk bersenang-senang.

Para tantara Inggris dan Jerman bermain bola seperti anak kecil di jalanan yang tidak memerlukan wasit maupun aturan yang terikat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com