Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata Perang Dunia I dan Merayakan Natal dengan Sepak Bola...

Kompas.com - 27/12/2022, 18:28 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Jika sebelumnya antara tentara Jerman dan Inggris saling bunuh, namun pada momen itu mereka saling bersenang-senang sebagai kawan.

"Tidak ada wasit, kami tidak membutuhkan wasit untuk permainan semacam itu. Itu seperti bermain sebagai anak kecil di jalanan. Tidak ada skor, tidak ada penghitungan sama sekali itu hanya huru-hara."

"Semua orang tampaknya menikmati diri mereka sendiri. Tidak ada niat buruk." ucap Williams.

Sementara itu di tempat lainnya disebutkan bahwa sekelompok tentara Skotlandia juga bermain sepak bola bersama tentara Jerman dengan antusiasme tinggi.

Namun sayangnya permainan itu tidak berlangsung lama karena seorang perwira Jerman mengetahuinya. Pertandingan itu pun selesai dengan keunggulan Jerman 3-2.

Dilansir dari History.com  Letnan Jerman Kurt Zehmisch dari 134 Saxon Infantry, juga menggambarkan permainan sepak bola yang terjadi saat gencatan senjata.

Dalam buku hariannya yang ditemukan di loteng dekat Leipzig pada tahun 1999 ia menuliskan bahwa momen itu merupakan hal aneh dan unik. Sebab, musuh bebuyutan bermain sepak bola dan menjadi teman.

"Inggris membawa bola sepak dari parit mereka, dan tak lama kemudian permainan yang meriah pun terjadi," tulisnya.

"Betapa luar biasa indahnya, namun betapa anehnya itu. Para perwira Inggris merasakan hal yang sama tentang peristiwa itu. Jadi Natal, perayaan cinta, berhasil menyatukan musuh bebuyutan sebagai teman untuk sementara waktu," ungkap Kurt.

Gencatan Senjata Natal tahun 1914 sendiri tidak berlangsung lama dan merupakan yang  terakhir dilakukan. Setelah itu, pada tahun 1915, konsep gencatan senjata sudah tidak terpikirkan lagi oleh kedua belah pihak yang berseteru. 

Lambat laun, berita tentang gencatan senjata ketika Natal tahun 1914 pun sampai ke pers.

Momen gencatan senjata dan permaian sepak bola antara tentara Inggris dan Jerman menjadi sejarah yang terus terkenang hinggi kini, 108 tahun setelah peristiwa tersebut berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Memahami Bias Konfirmasi dalam Penyebaran Misinformasi...

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com