Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] PBB Menjatuhkan Sanksi kepada Australia karena Penyadapan

Kompas.com - 28/10/2022, 18:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang mengeklaim bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi kepada Australia karena penyadapan.

Narasi itu menyebut bahwa intelijen Australia telah menyadap Indonesia menjelang KTT G20.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Video yang beredar hanya berisi kumpulan potongan video dan klaim narator, tanpa ada bukti valid.

Narasi yang beredar

Video soal PBB menjatuhkan sanksi kepada Australia karena penyadapan, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Berikut judul video yang diunggah pada Kamis (13/10/2022):

MENANGKAN INDONESIA PBB JATUHKAN SANKSI PADA AUSTRALIA PENYADAPAN INTELIJEN AUSTRALIA

"Dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa pemerintah Australia memantau pembicaraan para pemimpin negara, termasuk Indonesia. Ini berarti, staf intelijen Australia memantau dan merekam pembicaraan para pejabat dunia menjelang penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia," tutur narator dalam video.

Video tersebut berisi berbagai cuplikan pertemuan PBB yang menampilkan Menterli Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, hingga mantan Menlu Australia Marise Payne.

Potongan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga muncul dalam video yang beredar.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (13/10/2022), soal PBB menjatuhkan sanksi kepada Australia karena penyadapan.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (13/10/2022), soal PBB menjatuhkan sanksi kepada Australia karena penyadapan.
Penelusuran Kompas.com

Serupa dengan pola sebaran video hoaks di media sosial, video yang mengeklaim soal sanksi PBB berisi potongan video dan klaim yang diutarakan oleh narator.

Sedikitnya, terdapat tiga video berbeda yang ditampilkan dan semuanya tidak menunjukkan bukti adanya pemberian sanksi terhadap Australia.

Video yang menampilkan Sekjen PBB Antonio Guterres merupakan video ketika membahas genosida terhadap komunitas Rohingya di Myanmar.

Kanal YouTube TRT World pada 30 Agustus 2018, mengunggah cuplikan di mana Guterres mengenakan pakaian dan mengucapkan pernyataan yang sama dengan video yang beredar.

Dalam pertemuan PBB itu, tidak ada pembahasan atau keputusan mengenai sanksi terhadap Australia.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com