Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deret Tunggu Hukuman Mati, Dinilai Penyiksaan Mental yang Tidak Manusiawi

Kompas.com - 14/10/2022, 11:11 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Ia menilai bahwa vonis hukuman mati pada kenyataannya masih mengarah pada perlakuan tidak manusiawi dibarengi dengan tidak adanya satupun bukti ilmiah yang dapat membenarkan bahwa pidana mati dapat memberikan efek jera (deterrent effect) dan menurunkan angka kejahatan.

Berdasarkan pantauan Kontras, sejauh ini sedikitnya 70 persen negara di dunia telah menghapuskan praktik hukuman mati atau melakukan moratorium.

Pemberlakuan ini tidak hanya dipandang secara politis, melainkan prinsip untuk tidak melanggar hak utama manusia yakni hak untuk hidup.

Tindakan penyiksaan, deret tunggu yang lama, ketiadaan akses kesehatan serta nihilnya unsur-unsur peradilan lainnya berimbas buruk bagi terpidana mati dan keluarganya.

Selain beberapa hak yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah, Kontras juga menyoroti praktik penyiksaan, minimnya akses kesehatan fisik dan mental, serta overcrowding lapas yang juga masih kerap dihadapi oleh terpidana mati.

"Fenomena ini tentu saja berpengaruh pada tekanan mental dan psikologis berkepanjangan yang luar biasa. Tentunya, para teripidana mati juga dihadapkan dengan kondisi yang buruk dalam pusat-pusat penahanan," kata Fatia.

Baca juga: Guinea Ekuatorial, Negara Ke-25 di Afrika yang Menghapus Hukuman Mati

Pada 2019 Kontras melakukan investigasi terkait dugaan pelanggaran hak terpidana mati dalam deret tunggu. Hasilnya sebagai berikut:

  • Terpidana mati ditempatkan dalam sel dengan tingkat kecerahan rendah di beberapa lapas.
  • Masih digunakannya alat pengekang yang berlebih dan minimnya waktu untuk terpidana mati melakukan kegiatan di luar sel.
  • Kondisi lapas yang over-kapasitas, terlalu padat dan pengaruhnya pada tingkat stres.
  • Diskriminasi dan perundungan.
  • Perlakuan kejam dan kekerasan yang tidak proporsional.
  • Kurangnya nutrisi pada makanan yang disediakan.
  • Tidak adanya pemeriksaan medis berkala; terbatasnya waktu kunjungan keluarga atau jam besuk.
  • Akses untuk membaca buku.

Kontras menilai bahwa tidak adanya jaminan yang jelas dalam proses deret tunggu yang terlampau lama akan berpengaruh pada tekanan mental dan psikologis berkepanjangan terhadap terpidana hukuman mati.

Hal ini diakumulasi dengan kondisi yang buruk di dalam fasilitas penahanan.

Baca juga: Dianggap Perampasan Hak Hidup secara Sewenang-wenang, 111 Negara Hapus Hukuman Mati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com