Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deret Tunggu Hukuman Mati, Dinilai Penyiksaan Mental yang Tidak Manusiawi

Kompas.com - 14/10/2022, 11:11 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Contoh kasus

Fenomena deret tunggu ini telah nyata terjadi di Indonesia, yang dialami oleh terpidana mati kasus narkotika asal Brasil, Rodrigo Muxfeldt Gularte.

Rodrigo Gularte kedapatan membawa 6 kilogram kokain yang tersembunyi di dalam papan selancarnya pada 2004 dan dijatuhi hukuman mati pada 2005.

Presiden Brasil Dilma Rousseff secara pribadi telah meminta pengampunan untuk Rodrigo, tetapi permintaan ini tak digubris oleh pemerintah Indonesia.

"Padahal selama diselidiki kembali selama di sel tahanannya, beliau ternyata mengindap skizofrenia. Namun hal ini tidak ditindaklanjuti, seperti medical attention atau bala bantuan medis lainnya," ujar Nadine.

Rodrigo Gularte telah didiagnosis menderita skizofrenia, tetapi eksekusi mati tetap dijatuhkan.

Akibat kondisi mentalnya, Rodrigo tidak sadar bahwa dirinya akan menjalani eksekusi hukuman mati hingga saat-saat terakhirnya.

Ada banyak kasus serupa di berbagai negara, seperti Jepang, Pakistan dan Amerika Serikat (AS).

Mereka yang seharusnya mendapat pertolongan medis karena mengalami gangguan mental, malah dibunuh dengan cara dijatuhi hukuman mati.

Berikut nama-nama terpidana hukuman mati yang mengalami disabilitas mental, berdasarkan catatan Amnesty Internasional:

  • Askari Abdullah Muhammad dieksekusi di Florida, AS pada 7 Januari 2014 atas pembunuhan di penjara yang dilakukan pada 1980. Dia memiliki riwayat panjang penyakit mental yang serius, termasuk diagnosa skizofrenia paranoid.
  • Ramiro Hernandez Llanas, warga negara Meksiko yang dieksekusi di Texas pada tanggal 9 April 2014. Ia dieksekusi meskipun ada bukti disabilitas intelektual dalam enam tes IQ yang berbeda selama satu dekade terakhir
  • Frank Walls dan Michael Zack merupakan terpidana hukuman mati di Florida, AS yang keduanya memiliki latar belakang trauma mental yang parah dan kini telah kehabisan proses banding.
  • Hakamada Iwao terpidana mati asal Jepang yang mengalami kondisi mental yang parah. Ia adalah terpidana mati terlama di dunia yang telah divonis sejak 1968.
  • Matusmoto Kenji, terpidana asal Jepang yang telah dijatuhi hukuman mati karena pembunuhan pada 1993. Ia terbukti memiliki disabilitas mental akibat keracunan merkuri (penyakit Minamata), yang membuatnya mengalami gejala paranoid.
  • Mohammad Asghar, terpidana hukuman mati asal Pakistan yang telah didiagnosis mengidap skizofrenia paranoid di Inggris pada 2010 yang kemudian pindah ke Pakistan. Ia dihukum atas penodaan agama pada 2014 dan dijatuhi hukuman mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com