Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugas Berat Pers Jelang Pemilu, Pulihkan Kepercayaan Publik dan Berantas Hoaks

Kompas.com - 23/09/2022, 17:54 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Memulihkan kepercayaan publik

Dalam menghadapi kampanye hitam yang kerap disebar di media sosial itu, kepercayaan publik terhadap pers justru terendah dibanding lembaga demokrasi lain terkait Pemilu 2019.

Dilansir dari Kompas.com, kepercayaan publik terhadap pers memperoleh 66,3 persen responden. Salah satu penyebab ketidakpercayaan adalah banyaknya hoaks yang beredar.

Hal itu merujuk pada hasil survei terkait Pemilu 2019, oleh Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sekarang BRIN, yang dilakukan sejak 25 April sampai 5 Mei 2019.

Sementara survei Edelman Trust Barometer 2021 menunjukkan pers Indonesia mendapatkan poin kepercayaan publik 72, yang merupakan tertinggi dibandingkan pers negara lainnya.

Dilansir dari Kompas.id, di tengah maraknya buzzer, pers memiliki tantangan untuk terus mengurangi misinformasi dan ketidakpastian informasi serta tetap relevan.

Baca juga: AJI: Kualitas Demokrasi Jadi Tantangan Pemilu 2024

Menurut Ika, relevansi berita terhadap kepentingan publik sangat penting agar kepercayaan masyarakat pada pers meningkat, alih-alih hanya jadi amplifikasi kepentingan politik dan ekonomi para elite.

Untuk itu dibutuhkan independensi redaksi media massa dan wartawan sehingga terbebas dari intervensi kepentingan politik dan ekonomi, termasuk dari pemilik media.

"Artinya semakin kita tidak bisa independen dan semakin kita hanya amplifikasi agenda politik dan ekonomi dari para elit, di situlah publik akan semakin tidak percaya kepada media," kata Ika lagi.

Pihaknya pun mendorong masyarakat kritis terhadap informasi yang diterimanya, termasuk munculnya pemantau media berdasarkan fungsi pers dan kode etik jurnalistik.

Pemberantasan hoaks

Hoaks bisa jadi banyak beredar di media sosial. Namun, ternyata berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap media massa, sesuai survei LIPI untuk Pemilu 2019.

Untuk Pemilu 2024, bahkan hoaksnya telah muncul sejak tahun 2022, sebagaimana yang Kompas.com beritakan di sini dan di sini, dan diperkirakan akan semakin banyak jelang Pemilu 2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com