KOMPAS.com - Dua puluh empat tahun lalu, Presiden ke-42 Amerika Serikat, William Jefferson Clinton atau Bill Clinton, membuat keputusan bersejarah.
Pada 1 Mei 2000, ia mengumumkan teknologi global positioning system (GPS) dengan akurasi tinggi akan tersedia untuk publik.
Sebelumnya, akurasi GPS publik dibatasi dengan alasan kemanan nasional.
Dikutip dari Aerospace.org, kelahiran GPS bermula dari persaingan teknologi AS dan Uni Soviet pada masa Perang Dingin.
Soviet mengungguli AS dengan meluncurkan Sputnik, satelit pertama yang sukses mengorbit Bumi pada 1957.
Kemudian, tim ilmuwan di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins menemukan fenomena aneh ketika Sputnik mengorbit Bumi.
Sinyal radio yang dipancarkan Sputnik selama mengorbit Bumi menguat ketika satelit mendekat, tetapi melemah ketika posisinya menjauh.
Pergeseran ini dikenal dalam fisika sebagai Efek Doppler. Berbekal informasi tersebut, para ilmuwan menggunakan sinyal radio untuk melacak pergerakan satelit dari bumi.
Kemudian, mereka mengembangkan ide tersebut, yakni menentukan lokasi penerima sinyal di bumi dengan mengukur jaraknya dari satelit.
Pada 1958, Advanced Research Projects Agency (ARPA) AS menggunakan prinsip ini untuk mengembangkan Transit, sistem navigasi satelit global pertama di dunia.
Satelit pertama untuk Transit diluncurkan pada 1960 dan konsepnya, yang dikembangkan oleh tim ilmuwan Universitas John Hopkins, mampu menyediakan navigasi untuk pengguna militer dan komersial, termasuk kapal selam rudal Angkatan Laut.
Program ini dialihkan ke Angkatan Laut pada pertengahan 1960-an dan pada 1968, konstelasi 36 satelit untuk sistem navigasi tersebut telah beroperasi penuh.
Teknologi Transit memberikan akurasi hingga puluhan meter dan berjasa meningkatkan akurasi peta wilayah daratan Bumi hampir dua kali lipat.
Transit beroperasi selama 28 tahun hingga 1996, ketika Departemen Pertahanan AS menggantinya dengan GPS yang ada saat ini.
Ketika layanan GPS pertama kali tersedia untuk warga sipil pada 1983, militer AS melakukan pengacakan sinyal untuk alasan keamanan nasional.