Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang menyatakan retaknya hubungan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo, dengan petinggi partainya tersebut.
Pengisi suara dalam video itu menjelaskan masalah-masalah yang sedang terjadi pada hubungan antara elite PDI-P, Ganjar, dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang juga merupakan kader partai berlogo kepala banteng itu.
Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim yang mengatakan Ganjar keluar dari PDI-P adalah tidak benar alias hoaks.
Sebuah video yang membahas kerenggangan hubungan antara PDI-P, Ganjar dan Jokowi yang merupakan kader partai tersebut, diunggah di sini, pada Sabtu (4/6/2022).
Video itu dilengkapi narasi dengan judul: "Berita Terkini _ Sudah Tak Dianggap, GANJAR Nyatakan Keluar Dari PDIP."
Sampai Selasa (7/6/2022), video berdurasi 8 menit 10 detik tersebut telah dilihat 107.000 kali, ditanggapi dengan emoticon lebih dari 1.400 kali, dan mendapatkan lebih dari 1.400 komentar.
Video itu berisi tudingan dan pembelaan kepada Ganjar atas kinerjanya sebagai Gubernur Jawa Tengah dan manuver politiknya menuju Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Pengisi suara dalam video itu mengulas kejadian-kejadian terkait renggangnya hubungan antara PDI-P, Ganjar dan Jokowi.
Sebagian peristiwa yang diulas di antaranya, saat Politikus PDI-P Trimedya Panjaitan mempertanyakan hasil kerja Ganjar menjabat Gubernur Jawa Tengah delapan tahun terakhir itu.
Selain itu, ulasan juga mengenai tuduhan Trimedya bahwa Ganjar terlalu berambisi menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Pengisi suara tersebut mengklaim bahwa hubungan yang tidak harmonis antara Ganjar dan elite PDI-P merupakan fakta, dan mereka tak lagi sejalan.
Gambar bergerak yang disertakan merupakan perulangan potongan video kegiatan Ganjar, Jokowi, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Puan Maharani.
Di dalamnya juga berisi potongan video pidato Puan, yang menyebutkan pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.
Tim Cek Fakta Kompas.com berupaya mengkonfirmasi apakah benar Ganjar keluar dari PDI-P itu, kepada sejumlah pejabat partai di tingkat pusat maupun di tingkat daerah Jawa Tengah.
Namun, permintaan wawancara tidak mendapatkan tanggapan dari sejumlah petinggi partai yang berlambang banteng itu.