Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 dan ASI Tak Ada Kaitannya dengan Hepatitis Akut, Simak Faktanya

Kompas.com - 10/05/2022, 10:20 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Autoimun setelah vaksin jarang terjadi

Kasus seperti yang terjadi pada jurnal, tidak dapat menjadi acuan yang menyimpulkan bahwa vaksin Covid-19 berbahaya.

Tonang mencatat, perlu ditelusuri riwayat autoimun pada pasien yang diteliti pada jurnal tersebut.

Dilaporkan sejak 2020, para peneliti menemukan adanya kemipiran antara susunan protein pada bagian S (Spike) dari virus covid dengan suatu susunan protein pada orang-orang tertentu. Ini sering disebut Molecular Mimicry.

Akibat danya susunan protein mirip, seseorang bisa mengalami autoimun pada kasus tertentu. Kendati demikian, Tonang menyatakan, kejadian ini sangat jarang. Pada umumnya, orang tidak memiliki kemiripan protein tersebut.

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Ketika terinfeksi Covid-19, maka tubuh membentuk antibodi, khususnya antibodi terhadap bagian S, yang lazim disebut antibodi S-RBD.

"Karena dalam tubuh orang-orang tertentu itu ada protein yang mirip bagian S-nya virus Covid, maka antibodi S-RBD itu bereaksi terhadap protein orang itu sendiri," terang Tonang.

Inilah yang mengakibatkan autoimun pada orang tertentu.

Maka, apabila ditemukan kasus seperti pada jurnal tersebut, maka yang paling penting untuk dipertimbangkan, yakni riwayat autoimun pasien dan keluarganya.

Skrining riwayat penyakit autoimun ini berlaku tidak hanya untuk vaksin Covid-19 tetapi juga vaksin lainnya.

Contoh penyakit autoimun, yakni lupus atau SLE, rheumatik, psoriasis, sclereosis, atau diabetes mellitus tipe 1 yang terjadi sejak lahir atau sejak masa anak-anak.

Sel T pada vaksin Covid-19

Vaksinasi memang salah satu tujuannya yakni membentuk sel T yang spesifik untuk virus Covid-19.

Tonang mengibaratkan, sel T sebagai tentara untuk sistem imun yang bertugas mengenali, menangkap, dan menghancurkan "musuh" yang masuk ke dalam tubuh.

Menurutnya, wajar jika tubuh bereaksi setelah vaksinasi. Termasuk hati atau liver karena organ ini berfungsi mendeteksi masuknya zat asing.

"Liver akan merespon, angka-angka lab untuk liver bisa meningkat. Contohnya SGOT dan SGPT," ucap Tonang.

Tonang mengatakan, selama peningkatannya ringan, maka kondisi tersebut masih wajar. Biasanya hal ini diikuti sedikit demam yang segera pulih. Namun, bila demam signifikan, tidak segera pulih, maka jika dites lab, bisa saja parameter liver akan meningkat lebih signifikan.

"Jadi jangan gegabah segera tes setelah divaksinasi, kemudian meyakini sudah terkena hepatitis," tutur Tonang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com