Akses terhadap informasi yang terpercaya sangat dibutuhkan untuk mewujudkan eksosistem digital yang sehat.
Selain mendukung literasi digital, Google memandang ekosistem pemberitaan secara umum juga penting untuk terus dikembangkan.
Melalui Google News Initiative, Google berkolaborasi dengan jurnalis dan industri pemberitaan.
Mereka mengadakan pelatihan sejak 2016 di Indoenesia melalui Google News Lab (GNL).
"Google telah melatih lebih dari 23.600 jurnalis tentang jurnalisme digital dan perangkat Google di Indonesia. Ada juga sesi-sesi pelatihan di akun YouTube GNL, yang tersedia dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia," kata Sahel.
Tidak semua hal mampu di jawab oleh Google. Maka, kemitraan dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam melawan misinformasi dan disinformasi.
Google menyediakan perangkat gratis untuk kegiatan penelitian, seperti Google Trends API yang dapat membantu para peneliti di seluruh dunia mendapatkan akses mudah terhadap data di Trends.
Harapannya, akses ini dapat dimanfaatkan dalam penelitian mereka.
Berikut beberapa dukungan lainnya, seperti mensponsori Digital News Report yang dilakukan oleh Reuters News Institute yang juga mencakup Indonesia.
Pada 2018, Google mensponsori riset tentang misinformasi di Asia, termasuk Indonesia, untuk dilaporkan dalam laporan Information Disorder in Asia.
Secara global, Google juga mensponsori penelitian tentang teknologi deepfake dan tren-tren baru yang muncul setiap saat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.