Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan tentang insiden pengeroyokan hingga menewaskan seorang marbut masjid.
Informasi itu mengeklaim, pengeroyokan terjadi karena ada sejumlah orang yang tidak terima lantaran sang marbut membangunkan sahur menggunakan pengeras suara.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar.
Informasi tentang insiden pengeroyokan seorang marbut masjid hingga tewas dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Kejadian subuh, tak senang dibangunkan sahur pakai pengeras suara marbut mesjid diker0yok masa hingga t3was surga menantimu pak..
Informasi itu disertai tautan menuju sebuah artikel berita dengan gambar thumbnail menampilkan sosok pria terbaring dan dikerumuni beberapa orang.
Tim Cek Fakta Kompas.com mula-mula mengecek artikel berita tersebut melalui tautan yang dibagikan dan beredar di Facebook.
Dalam artikel itu, disebutkan bahwa peristiwa pengeroyokan tersevyt terjadi pada Mei 2020 di Palembang, Sumatera Selatan.
Namun, artikel itu tidak dipublikasikan oleh media massa yang kredibel.
Tim Cek Fakta kemudian menelusuri keyword "marbut masjid di Palembang dikeroyok saat membangunkan sahur" menggunakan Google Search.
Hasilnya, ditemukan artikel dari detikNews yang memberitakan tentang insiden tersebut.
Berikut kutipan artikel detikNews, 22 Mei 2020:
Aksi pengeroyokan terhadap marbut masjid di Palembang, Sumatera Selatan viral di media sosial. Aksi terjadi saat para marbut tengah membangunkan sahur.
Informasi diterima detikcom, aksi terjadi Kamis (20/5) di Masjid Al-Salleh, Karang Anyar pukul 03.00 WIB. Di mana 5 orang pelaku datang, marah dan mengajak duel marbut.