Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"The Great Moon Hoax," Hoaks Terlaris Abad ke-19

Kompas.com - 27/01/2022, 14:39 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Pada abad ke-19, sebuah surat kabar di Amerika Serikat (AS) menerbitkan enam artikel yang mengumumkan penemuan kehidupan di bulan. Secara kolektif artikel ini dikenal sebagai "The Great Moon Hoax".

Surat kabar The Sun menuliskan artikel tentang hewan-hewan fantastis yang ditemukan di bulan, seperti unicorn, berang-berang berkaki dua, bahkan manusia kelelawar yang bisa terbang.

Untuk mendukung narasinya, artikel itu menyebut bahwa temuan ini dikemukakan oleh seorang astronom terkenal.

Kisah-kisah dari artikel ini sangat populer, sehingga penjualan koran melonjak. Orang-orang pun menganggap artikel ini sebagai kebenaran.

Baca juga: Awal Mula Karantina, Berasal dari Bahasa Italia dan Berlaku 40 Hari

Isi artikel

Pada 25 Agustus 1835, surat kabar The Sun menulis artikel pertamanya tentang kehidupan di bulan, yang diberi judul "The Great Moon".

Melansir Britannica, artikel itu menceritakan tentang seorang ahli bernama dr Andrew Grant yang digambarkan sebagai rekan John Herschel. John Herschel diklaim sebagai anak dari Sir William Herschel.

Sebagai informasi, William Herschel merupakan astronom keturunan Jerman-Ingrris, yang telah menemukan planet Uranus. Keberadaan dan penemuan William memang asli. Namun, tidak dengan kisah John.

The Sun mengeklaim, John Herschel telah melakukan perjalanan ke Capetown, Afrika Selatan, pada Januari 1834 untuk mendirikan sebuah observatorium dengan teleskop mutakhir.

Baca juga: Menelusuri Istilah Fake News dan Imbasnya pada Jurnalisme...

Disebutkan bahwa John Herschel membangun teleskop terbesar yang pernah ada untuk mempelajari bintang-bintang.

Melalui teleskop itu, dia disebut mampu memecahkan atau mengoreksi hampir setiap masalah utama astronomi, matematika, dan menemukan kehidupan di Bulan.

Sejak hari pertama artikel hoaks kehidupan di bulan pertama dirilis, penjualan surat kabar tersebut melonjak tajam.

Sementara ada lima artikel lainnya, menjelaskan tentang geografi bulan, lengkap dengan kawah besar, kristal amethyst yang sangat besar, sungai yang deras, dan vegetasi yang rimbun.

Baca juga: Mitos Yeti Si Manusia Salju dan Penelitian untuk Mencari Keberadaannya

Penampakan bulan purnama saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Chennai, India, Sabtu (6/6/2020) dini hari. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.AFP/ARUN SANKAR Penampakan bulan purnama saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Chennai, India, Sabtu (6/6/2020) dini hari. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.

Didatangi ilmuwan

Mengutup History, 24 November 2009, artikel "The Great Moon" menyebut bahwa temuan ini telah dicetak ulang oleh "Jurnal Sains Edinburgh".

Padahal, "Jurnal Sains Edinburgh" sudah berhenti melakukan publikasi setahun sebelumnya.

Ramainya perbincangan tetang penemuan Herschel, bahkan membuat komite ilmuwan Universitas Yale, melakukan perjalanan ke New York untuk menelusuri sumber artikel dari "Jurnal Sains Edinburgh".

Namun karyawan The Sun membuat para ilmuwan ini bolak-balik dari percetakan ke kantor editorial, untuk mencegah kebohongan mereka terbongkar. Akhirnya, mereka pun kembali tanpa menyadari bahwa telah ditipu.

Baca juga: Podcast dan Platform Audio Jadi Wadah Baru Sebaran Hoaks

Penulis aslinya

Penulis enam artikel "The Great Moon Hoax" sebenarnya adalah Richard Adam Locke.

Dia tidak pernah mengharapkan pembaca untuk percaya bahwa tulisan satirnya adalah laporan faktual.

Bahkan, dia mungkin bermaksud untuk memparodikan tulisan-tulisan populer yang ditulis oleh menteri Skotlandia, astronom amatir Thomas Dick dan lainnya, tentang hal fantastis.

Thomas Dick merupakan seorang penulis sains populer yang mengklaim bahwa Bulan memiliki atmosfer yang substansial serta mendukung adanya kehidupan. Bahkan dalam buku terlarisnya, dia menyebut bulan memiliki 4,2 miliar mahluk hidup.

Tidak dapat dipungkiri bahwa selama enam hari awal publikasi artikelnya, Locke memiliki banyak kesempatan untuk mengklarifikasi maksud ceritanya. Namun dia memilih diam.

The Sun bahkan mengambil kesempatan dari kepopuleran artikel itu untuk meraup keuntungan dari kesalahpahaman pembaca.

Sayangnya, pembaca benar-benar terbawa oleh cerita itu, dan gagal memahaminya sebagai satire.

Penulis AS Edgar Allan Poe bahkan menanggapi artikel populer itu.

Dia menganggap bahwa "Great Moon Hoax" telah menjiplak karyanya, yakni cerita bersambung tentang seorang pria yang bepergian ke Bulan dengan balon udara.

Setelah dia percaya bahwa Locke tidak sengaja menjiplaknya, Poe memberi pernyataan bahwa itu adalah kemiripan narasi yang indah

Pengakuan The Sun

Sekitar setahun setelahnya, tepatnya pada 16 September 1835, The Sun akhirnya mengakui enam artikel yang mereka terbitkan adalah hoaks.

Uniknya, pengakuan ini tidak menyebabkan penjualan koran terganggu.

The Sun terus beroperasi hingga 1950, ketika bergabung dengan New York World-Telegram. Merger ini ditutup pada 1967.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com