Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan Makan saat Lebaran yang Bisa Membuat Gula Darah Naik

Kompas.com - 30/04/2022, 16:25 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Lebaran di Indonesia identik dengan aneka kuliner yang menggugah selera. Mulai dari opor ayam, rendang, semur daging, sambal goreng ati, dan masih banyak lagi.

Beragam sajian kuliner ini biasanya dinikmati bersama keluarga dan sanak saudara ketika hari Lebaran tiba. Sayangnya, tidak sedikit orang yang terlalu banyak makan saat Lebaran hingga berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Salah satunya adalah menyababkan gula darah naik. Dikutip dari Eat This, gula darah yang naik terus-menerus dapat mempersulit tubuh untuk secara efisien memindahkan glukosa keluar dari aliran darah dan masuk ke sel-sel untuk menjadikannya energi.

Baca juga: Hati-hati Gula Darah Naik Saat Lebaran

Kondisi itu disebut juga dengan resisten insulin. Seiring waktu, jika kadar glukosa dalam aliran darah tetap tinggi terlalu lama, itu dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan bahkan organ.

“Ketika kadar gula darah tidak terjaga, Anda berada pada peningkatan risiko diabetes tipe 2, ketidakseimbangan hormon, kabut otak, resistensi insulin, dan gangguan energi,” kata ahli gizi Elizabeth Arensberg.

Karena itu, meski berada di suasana Lebaran, tetap kontrol kebiasaan makan Anda untuk mencegah gula darah naik tiba-tiba.

Ilustrasi makanan khas lebaran. Selain ketupat yang wajib tersaji, makanan untuk Lebaran yang khas lainnya adalah opor ayam, rendang dan sambal goreng ati.SHUTTERSTOCK/IKA RAHMA Ilustrasi makanan khas lebaran. Selain ketupat yang wajib tersaji, makanan untuk Lebaran yang khas lainnya adalah opor ayam, rendang dan sambal goreng ati.

 

Berikut ini adalah 5 kebiasaan makan saat Lebaran yang bisa membuat gula darah naik:

1. Makan makanan berkarbohidrat dan manis

Beberapa makanan khas Lebaran di Indonesia mengandung banyak karbohidrat, di antaranya ketupat, lontong, lepet, dan sebagainya.

Tak hanya itu, selain karbohidrat, makanan khas Lebaran lainnya juga banyak mengandung gula seperti kue-kue dan camilan manis.

"Ketika kita makan karbohidrat atau gula dalam jumlah tinggi, glukosa dalam jumlah tinggi dibuang ke aliran darah," kata Arensberg.

Selanjutnya, kadar gula darah akan meningkat dan jauh lebih tinggi dari pada yang dapat ditangani tubuh.

"Kemudian, pankreas Anda harus memompa banyak insulin untuk membantu mengelola lonjakan glukosa," lanjutnya.

Jika berhasil, hal itu akan menyebabkan kadar gula darah tinggi turun, tetapi menyebabkan kemerosotan energi dalam tubuh.

Baca juga: Sejarah Nastar, Kue Khas Lebaran yang Ternyata Berasal dari Belanda

2. Makan banyak karbohidrat olahan

Kue-kue kering yang disajikan Lebaran tidak hanya mengandung gula karena rasanya yang manis. Kue khas Lebaran seperti nastar, putri salju, kue kering cokelat, permen, dan sebagainya itu, juga merupakan karbohidrat olahan.

Mengutip Eat This, makan terlalu banyak makanan olahan itu tidak baik untuk mengontrol gula darah seimbang, khususnya untuk penderita diabetes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com