Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Kebiasaan Makan saat Lebaran yang Bisa Membuat Gula Darah Naik

Beragam sajian kuliner ini biasanya dinikmati bersama keluarga dan sanak saudara ketika hari Lebaran tiba. Sayangnya, tidak sedikit orang yang terlalu banyak makan saat Lebaran hingga berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Salah satunya adalah menyababkan gula darah naik. Dikutip dari Eat This, gula darah yang naik terus-menerus dapat mempersulit tubuh untuk secara efisien memindahkan glukosa keluar dari aliran darah dan masuk ke sel-sel untuk menjadikannya energi.

Kondisi itu disebut juga dengan resisten insulin. Seiring waktu, jika kadar glukosa dalam aliran darah tetap tinggi terlalu lama, itu dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan bahkan organ.

“Ketika kadar gula darah tidak terjaga, Anda berada pada peningkatan risiko diabetes tipe 2, ketidakseimbangan hormon, kabut otak, resistensi insulin, dan gangguan energi,” kata ahli gizi Elizabeth Arensberg.

Karena itu, meski berada di suasana Lebaran, tetap kontrol kebiasaan makan Anda untuk mencegah gula darah naik tiba-tiba.

Berikut ini adalah 5 kebiasaan makan saat Lebaran yang bisa membuat gula darah naik:

1. Makan makanan berkarbohidrat dan manis

Beberapa makanan khas Lebaran di Indonesia mengandung banyak karbohidrat, di antaranya ketupat, lontong, lepet, dan sebagainya.

Tak hanya itu, selain karbohidrat, makanan khas Lebaran lainnya juga banyak mengandung gula seperti kue-kue dan camilan manis.

"Ketika kita makan karbohidrat atau gula dalam jumlah tinggi, glukosa dalam jumlah tinggi dibuang ke aliran darah," kata Arensberg.

Selanjutnya, kadar gula darah akan meningkat dan jauh lebih tinggi dari pada yang dapat ditangani tubuh.

"Kemudian, pankreas Anda harus memompa banyak insulin untuk membantu mengelola lonjakan glukosa," lanjutnya.

Jika berhasil, hal itu akan menyebabkan kadar gula darah tinggi turun, tetapi menyebabkan kemerosotan energi dalam tubuh.

2. Makan banyak karbohidrat olahan

Kue-kue kering yang disajikan Lebaran tidak hanya mengandung gula karena rasanya yang manis. Kue khas Lebaran seperti nastar, putri salju, kue kering cokelat, permen, dan sebagainya itu, juga merupakan karbohidrat olahan.

Mengutip Eat This, makan terlalu banyak makanan olahan itu tidak baik untuk mengontrol gula darah seimbang, khususnya untuk penderita diabetes.

"Jadi, makan terlalu banyak karbohidrat olahan, terutama tanpa yang lain, akan menyebabkan lonjakan gula darah," ujar ahli gizi dan kontributor di Sporting Smiles, Katie Tomaschko.

3. Kurang minum air putih

Kebiasaan lain saat Lebaran yang bisa membuat gula darah naik adalah kurang minum air putih. Saat Lebaran, hidangan yang disajikan bermacam-macam jenisnya, tidak terkecuali minuman.

Mulai dari teh manis, es sirup, es buah, dan hingga minuman bersoda sering disajikan di meja makan ketika Lebaran tiba. Banyaknya minuman manis ini terkadang membuat kita lupa mencukupi asupan air putih untuk tubuh.

Padahal, dikutip dari Eat This, minum air putih secara konsisten sepanjang hari akan membantu menjaga gula darah tetap stabil.

Menurut Kementerian Kesehatan, kebutuhan minum air putih pada orang dewasa disarankan sekitar 8 gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.

4. Banyak minum minuman bersoda atau manis

Berikutnya masih soal minuman. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, saat Lebaran tiba banyak aneka minuman manis sering disuguhkan di meja makan. Padahal, terlalu banyak mengonsumsi minuman manis dan bersoda tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Mengutip Eat This, minuman ini pada dasarnya adalah "kalori kosong", yang tidak memberikan nutrisi menyehatkan, seperti serat, protein, dan lemak (lemak tidak hanya memberikan efek negatif pada tubuh).

Lebih buruk lagi, cairan bersoda atau manis ini lebih mudah diserap tubuh, sehingga dapat lebih cepat meningkatkan kadar gula darah.

Sebuah penelitian yang dilakukan di The BMJ tahun 2018 menemukan bahwa orang yang minum minuman manis memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2, dari pada kebanyakan makanan lain yang mengandung fruktosa.

5. Tak berhenti makan sampai tengah malam

Selain berkumpul bersama keluarga, saat Lebaran aktivitas yang juga sering dilakukan adalah bertamu atau mengunjungi kerabat dekat.

Biasanya, setiap tempat yang kita sambangi memberi jamuan makan baik itu makanan berat maupun makanan kecil.

Kebiasaan makan inilah yang tanpa sadar dilakukan saat Lebaran, yakni tak berhenti makan sampai tengah malam.

Padahal kebiasaan makan sampai tengah malam itu bisa bahaya karena dapat memicu gula darah naik.

Mengutip Everyday Health, pola makan ini menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu sekresi insulin, menurut penelitian di British Journal of Nutrition yang melihat pada efek pola makan tengah malam.

Jika masih ingin makan camilan saat tengah malam, disarankan untuk lebih memilih makan sayuran atau buah segar, seperti apel, tomat, dan sebagainya.

(Sumber:Kompas.com/Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Shintaloka Pradita Sicca)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/04/30/162500381/5-kebiasaan-makan-saat-lebaran-yang-bisa-membuat-gula-darah-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke