KOMPAS.com - Ibadah puasa Ramadhan tentu sangat ingin dijalankan, dengan mempersiapkan kondisi kesehatan yang baik terutama bagi penderita diabetes.
Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan bagi penderita diabetes sebelum menjalankan ibadah puasa?
Dokter gizi dari Universitas Indonesia Dr. dr. Inge Permadhi MS, SpGK mengimbau, penderita diabetes untuk melakukan pengecekan atau skrining terlebih dulu sebelum berpuasa.
"Dinilai dulu (oleh dokter yang menangani), apakah dia boleh melakukan puasa Ramadhan atau tidak,” jelas Inge, seperti dilansir dari Antara, Senin (21/3/2022).
Menurut Inge, penderita diabetes boleh berpuasa ketika kondisi gula darahnya ajek terkontrol atau stabil.
Ketika sudah diperbolehkan puasa oleh dokter, penderita diabetes dianjurkan untuk mengecek kadar gula darah antara dua sampai empat kali sehari sepanjang Ramadhan.
Yakni setelah sahur, selama berpuasa, dan setelah buka puasa. Pemeriksaan gula darah ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan alat pengukur gula darah.
Baca juga: 5 Manfaat Okra untuk Kesehatan, Bagus untuk Diabetes
Pemeriksaan ini penting untuk mengantisipasi kadar gula darah yang naik atau turun secara drastis dan tiba-tiba saat puasa.
Dilansir dari Diabetes UK, ada beberapa kondisi penderita diabetes tidak dianjurkan berpuasa, antara lain:
Selain beberapa kondisi di atas, Inge juga menyarankan agar penderita diabetes yang merasa tidak enak badan saat sedang menjalankan ibadah puasa untuk membatalkan puasanya.
“Jangan dipaksakan (untuk berpuasa) apabila merasa pusing, keluar keringat dingin, atau merasa tidak enak badan,” kata Inge.
Beberapa kondisi di atas bisa jadi gejala hipoglikemia atau kadar gula darah menurun secara drastis yang perlu diwaspadai penderita diabetes.
Apabila tidak segera ditangani, hipoglikemia bisa berdampak fatal sampai menyebabkan kematian.
“Berbeda dengan orang normal, untuk penderita diabetes hipoglikemia bisa berdampak jika menunggu waktu berbuka, dapat menyebabkan kematian," kata Inge.
Baca juga: Persiapan Puasa bagi Penderita Diabetes Menurut Dokter Gizi
Agar ibadah puasa berjalan lancar, Inge menganjurkan penderita diabetes yang sudah mendapatkan lampu hijau berpuasa dari dokter yang menangani untuk cermat mengatur pola makannya.
Inge menyarankan penderita diabetes sahur di waktu mendekati imsak. Tujuannya, untuk mempersingkat waktu perut dalam kondisi kosong.
"Ini memang agak riskan, tapi saya ingin menyampaikan bahwa jika ingin berpuasa, lakukanlah (sahur) sedekat mungkin dengan waktu imsak. Jangan terlalu jauh jamnya, supaya ada pertahanan terhadap rasa lapar," pesan dia.
(Sumber: Kompas.com Penulis Mahardini Nur Afifah | Editor Mahardini Nur Afifah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.