Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pria yang Tendang dan Buang Sesajen Ruwatan di Gunung Semeru

Kompas.com - 09/01/2022, 19:18 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Polisi tengah mencari pria yang melakukan perusakan pada sesajen makanan di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Aksi pria yang belum diketahui identitasnya itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan aksi pria dalam video tersebut terjadi di kawasan erupsi Gunung Semeru.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih memburu pria dalam rekaman video yang menendang sesajen tradisi ruwatan tersebut.

Baca juga: Viral, Video Pria Tendang Sesajen Tradisi Ruwatan di Lokasi Erupsi Gunung Semeru, Polisi Buru Pelaku

"Kita masih melakukan pencarian terhadap pelakunya. Mohon dukungannya," kata Eka saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (9/1/2022).

Diduga makanan yang dibuang oleh pria tersebut berasal dari tradisi ruwatan warga Sumbersari, Lumajang.

Tradisi ruwatan biasanya dilakukan oleh warga untuk memohon keselamatan dan bencana usai erupsi Gunung Semeru.

Seperti diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada pada Sabtu (4/12/2021) lalu. Setelahnya, aktivitas Gunung Semeru masih belum stabil dan beberapa kali mengeluarkan erupsi susulan.

Warganet banyak yang menyayangkan aksi perusakan tersebut. Dalam video yang diunggah akun Twitter @setiawan3833 pada Sabtu (8/1/2022) itu terdengar suara lelaki.

“Ini yang membuat murka Allah, jarang sekali disadari bahwa inilah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan adzabnya,” kata lelaki dalam video tersebut.

Baca juga: Kemenag Sesalkan Aksi Pria Tendang dan Buang Sesajen Ruwatan di Gunung Semeru: Mencederai Kerukunan

Kemenag sesalkan aksi perusakan

Tak hanya kepolisian, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang juga ikut angkat bicara terkait peristiwa ini. Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang Muhammad Muslim menyesalkan adanya tindakan dalam video tersebut.

Menurutnya, tindakan itu telah mencederai kerukunan beragama yang ada di Lumajang.

“Saya juga baru tahu itu dari media sosial,” kata Muslim kepada Kompas.com via telepon.

Muslim mengaku belum mengetahui secara detail terkait peristiwa tersebut. Namun, pihaknya telah meminta pihak penyuluh agama Kemenag Kabupaten Lumajang untuk mengecek kejadian tersebut.

“Kalau itu betul di Lumajang, saya sangat menyesalkan peristiwa itu,” tambah dia.
Menurutnya, tindakan itu semestinya tak perlu terjadi karena menyakiti hati warga. Apalagi, perbuatan itu dilakukan secara sengaja dan direkam dengan video.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com