Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Diet Pegan, Gabungan Diet Paleo dan Vegan: Manfaat dan Risiko

Kompas.com - 04/12/2021, 08:58 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda sedang diet untuk menjaga kesehatan tubuh? Jika ya, mungkin Anda pernah mendengar salah satu model diet yang paling populer selama tahun 2021 yakni diet Pegan.

Diet Pegan adalah gabungan sisi positif antara diet Paleo dan vegan yang diciptakan oleh ahli diet asal Amerika Serikat (AS), dr. Mark Hyman.

Diet paleo merupakan pola makan yang menitikberatkan pada makanan organik dan alami. Caranya dengan menyarankan para pengikutnya untuk mengonsumsi daging berikut produk olahannya.

Sedangkan diet vegan adalah diet yang melarang memakan produk hewani dan turunannya mulai dari yogurt, daging, keju, hingga telur.

Diet Pegan dilirik banyak orang sebagai cara mendapatkan tubuh sehat dan menurunkan berat badan walaupun mendapat banyak kritik.

Lalu, apakah diet Pegan ini punya manfaat yang signifikan bagi tubuh?

Baca juga: Saran Makanan untuk Vegan Pemula, Bukan Cuma Sayuran

Seberapa efektif diet Pegan?

Penemu model diet Pegan, Hyman mengklaim bahwa diet ini mampu menurunkan gula darah dan peradangan dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko kondisi kronis tertentu, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Ia juga menyebut model diet buatannya ramah lingkungan karena berfokus pada makanan nabati dan berkelanjutan, berfokus pada makanan kaya nutrisi, dan meminimalkan atau menghindari pilihan makanan yang tidak sehat.

“Seperti diet paleo, diet Pegan berfokus pada makanan yang diburu atau dikumpulkan manusia purba,” jelas Rosemarie Lembo James, RD, CNSC, LDN, seorang ahli gizi ahli diet terdaftar.

Ujung-ujungnya, sebagian besar asupan makanan harian Anda adalah tanaman. Artinya, jumlah asupan makanan hewani akan jauh lebih rendah daripada yang dimakan pada diet Paleo.

Jika seseorang menjalani diet pegan, maka:

  • 75 persen dari makanan yang dikonsumsi adalah nabati, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • 25 persen dari makanan yang dikonsumsi adalah daging, unggas, telur, dan ikan yang berasal dari hewan yang diberi makan rumput, organik, atau dipelihara secara berkelanjutan.

Baca juga: Makan Alpukat Saat Diet, Baik atau Bikin Gemuk?

Orang-orang yang menjalani diet pegan punya banyak pilihan makanan. Mereka dapat mengonsumsi:

  • Semua buah-buahan, terutama yang rendah glikemik seperti ceri, stroberi, pir, dan apel
  • Semua sayuran
  • Susu tanpa tambahan gula, seperti susu kacang tanpa pemanis atau yogurt kelapa
  • Telur
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian, kecuali kacang tanah
  • Alpukat atau minyak zaitun yang kaya lemak sehat
  • Daging dan unggas organik yang diberi makan rumput dan dipelihara secara berkelanjutan
  • Ikan yang ditangkap secara berkelanjutan, terutama pilihan yang rendah merkuri, seperti ikan teri, salmon, dan sarden.

Selain makanan di atas, para pengikut diet pegan juga bisa makan dalam jumlah minimal dengan mengonsumsi nasi hitam, kacang-kacangan seperti buncis atau lentil sebanyak sampai satu cangkir per hari, biji gandum, dan gula atau makanan penutup meskipun pilihan makanan ini harus sangat dibatasi.

Saat menjalani diet Pegan, ada daftar makanan yang harus dihindari. Diet Pegan tidak memberi tahu kapan atau seberapa banyak yang bisa dimakan seseorang, tetapi diet ini sangat membatasi makanan tertentu, seperti:

  • Roti dan sebagian besar biji-bijian, seperti barley, oat dan gandum (kecuali beras hitam atau quinoa
  • Produk susu, termasuk susu, keju, es krim atau yogurt
  • Makanan dengan tambahan gula atau indeks glikemik tinggi
  • Makanan olahan, seperti biskuit kemasan, makanan ringan, dan makanan yang dipanggang.

Baca juga: 5 Diet Terbaik Menurut Sains, Diet Paleo hingga Mediterania

Risiko dan kerugian diet pegan

Meski memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh, nyatanya diet pegan juga memiliki risiko dan kekurangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com