Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membela Diri atau Orang Lain jika Terjadi Pelecehan Seksual

Kompas.com - 14/11/2021, 22:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu muncul kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami mahasiswa Universitas Riau (UNRI) hingga viral di media sosial.

Bahkan setelah adanya kasus tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menerbitkan mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di lingkungan kampus.

Hal ini berkaitan dengan banyaknya pengakuan para korban kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Mendikbud Ristek (Permendikbud) Nomor 30 Tahun 2021 yang diterbitkan pada 31 Agustus 2021.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (6/11/2021) dalam video tersebut, mahasiswi itu mengungkapkan bahwa ia dilecehkan oleh dosennya saat melakukan bimbingan skripsi pada 27 Oktober 2021 di Ruang Dekan FISIP UNRI.

Mahasiswi itu mengatakan bahwa sang dosen memaksa mencium pipi dan keningnya. Tak hanya itu, pelaku juga hendak mencium bibir mahasiswi tersebut.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Mengalami Pelecehan Seksual? Ini Kata Komnas Perempuan

"Dia mendongak kepala saya dan bilang 'mana bibir, mana bibir'. Saya ketakutan dan gemetar," kata mahasiswi tersebut dalam video unggahan akun Twitter @KOMAHI_UR, Kamis (4/11/2021).

Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa mahasiswa UNRI baru-baru ini bukan yang pertama terjadi, dan kemungkinan hanya satu dari sekian yang tak terungkap ke publik.

Lalu, bagaimana cara membela diri atau melawan pelecehan seksual yang terjadi pada diri sendiri atau orang sekitar?

Serang balik saat dilecehkan

Komisioner Komnas Perempuan Theresia Iswarini mengatakan, secara umum seseorang dapat menyiapkan diri untuk melakukan serangan balik saat dilecehkan.

Rini, begitu ia biasa disapa, mengatakan bahwa korban dapat melawan balik pelaku, lari dari tempat kejadian, atau bahkan berteriak meminta tolong untuk membela diri dari pelecehan.

Namun demikian, Rini mengakui bahwa reaksi tiap orang berbeda-beda pada saat mengalami pelecehan seksual, dan tidak semua sanggup melakukan hal yang telah disebutkan.

"Diakui bahwa reaksi setiap orang berbeda. Bahkan ada kemungkinan korban justru tidak dapat melakukan apa-apa saking panik dan takutnya," kata Rini saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/11/2021).

"Untuk itu korban diharapkan tenang, dan jika keberanian sudah mulai terkumpul maka dapat segera lari," imbuhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com