Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Putri Mako dari Jepang, Rela Lepas Gelar Bangsawan demi Menikah dengan Rakyat Biasa

Kompas.com - 30/10/2021, 09:47 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Putri Mako dari Kekaisaran Jepang resmi menikah pada Selasa (26/10/2021). Putri Mako dipersunting oleh kekasihnya Kei Komuro.

Kei Komuro bukanlah keturunan bangsawan. Ia hanyalah orang biasa yang bekerja sebagai pengacara di sebuah firma hukum di Amerika Serikat.

Sementara, Putri Mako adalah anak dari Pangeran Fumihito, yang merupakan adik dari Kaisar Jepang saat ini, Naruhito.

Cerita cinta Putri Mako dan Kei Komuro bukan tanpa halangan. Perbedaan status antara keduanya menjadi isu yang banyak diperbincangkan oleh publik Jepang.

Putri Mako dan Kei Komuro pertama kali bertemu pada tahun 2012. Saat itu keduanya tengah menempuh pendidikan di Universitas Kristen Internasional Tokyo. Setahun setelahnya, keduanya memutuskan untuk berpacaran.

Baca juga: Putri Mako Resmi Menikah dengan Orang Biasa, Tinggalkan Kekaisaran Jepang

Di tahun 2017, Putri Mako dan Kei Komuro memutuskan untuk bertunangan dan berencana menikah setahun setelahnya. Sayangnya rencana tersebut menemui kegagalan.

Sempat berhembus kabar bahwa ditundanya pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro dikarenakan pihak keluarga Komuro, yakni sang ibu, mengalami masalah kesulitan finansial. Dia diduga mengambil pinjaman dari eks tunangannya dan tak mampu membayar.

Namun, pihak kekaisaran menyangkal bahwa penundaan pernikahan ada hubungannya dengan insiden ini.

Kendati demikian, Pangeran Fumihito pernah berkata bahwa masalah utang ini penting untuk diselesaikan sebelum putrinya menikah.

Sorotan publik yang tak pernah berhenti kepadanya dan sang kekasih, membuat Putri Mako melalui masa-masa yang sulit. Banyak yang mengkritik sikapnya yang bertahan pada pilihan hatinya itu.

Bahkan menurut laporan Imperial Household Agency, seperti ditulis kantor berita Kyodo, derasnya pemberitaan seputar hubungannya dengan Kei Komuro, sempat membuat Putri Mako mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

"Sang putri merasa pesimistis dan sulit untuk merasa bahagia karena ketakutan yang terus-menerus akan hidupnya hancur."

Baca juga: Pilih Keluar dari Keluarga Kerajaan, Putri Mako dan Pangeran Harry Punya Kemiripan

Demikian penuturan psikiater Putri Mako, Tsuyoshi Akiyama, Direktur NTT Medical Center Tokyo, kepada media di Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

Perempuan kelahiran 23 Oktober 1991 itu juga sempat menjalani pengobatan untuk meredakan gejalanya dan mengobati penyakit tersebut.

Putri Mako dari Jepang (kanan), putri sulung Putra Mahkota Akishino bersama suaminya Kei Komuro membungkuk dalam di akhir konferensi pers setelah mereka resmi menikah di Grand Arc Hotel Tokyo, Jepang, pada 26 Oktober 2021.AFP PHOTO/NICOLAS DATICHE/POOL Putri Mako dari Jepang (kanan), putri sulung Putra Mahkota Akishino bersama suaminya Kei Komuro membungkuk dalam di akhir konferensi pers setelah mereka resmi menikah di Grand Arc Hotel Tokyo, Jepang, pada 26 Oktober 2021.

Menanggalkan gelar bangsawan

Menikahi kalangan non-bangsawan bagi putri dari Kekaisaran Jepang akan berpengaruh pada gelar bangsawannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com