Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Libur Maulid Nabi Digeser Menjadi 20 Oktober 2021?

Kompas.com - 16/10/2021, 21:40 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - memasuki bulan Rabiul Awal 1443 Hijriah, banyak umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada bulan Rabiul Awal, Nabi Muhammad SAW dilahirkan, tepatnya pada 12 Rabiul Awal.

Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Indonesia pun dijadikan hari libur nasional agar masyarakat yang memperingatinya bisa merayakan dengan khidmat.

Hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW seharusnya jatuh pada 19 Oktober 2021.

Akan tetapi, pemerintah menggeser hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi tanggal 20 Oktober 2021.

Perubahan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, Birokrasi Nomor 712, 1, dan 3 Tahun 2021.

Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022

Adapun SKB itu berisi tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan, dan RB Nomor 642, 4, dan 4 Tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.

Mengapa hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW digeser menjadi 20 Oktober 2021?

Alasan hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW digeser menjadi 20 Oktober 2021 yakni terkait dengan kondisi pandemi Covid-19.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (8/10/2021), Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, pergeseran hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW ini adalah upaya penanganan penyebaran dan pencegahan munculnya klaster baru Covid-19.

Pergeseran hari libur dan cuti bersama diharapkan bisa mengurangi mobilitas masyarakat, sehingga potensi penularan virus Corona bisa ditekan.

"Ini ikhtiar untuk mengantisipasi munculnya klaster baru, maka perlu dilakukan perubahan hari libur dan cuti bersama tahun 2021 M," ujar Kamaruddin.

Baca juga: Sanksi bagi ASN yang Nekat Bepergian dan Cuti pada Libur Maulid Nabi

Imbauan satgas Covid-19

Pemerintah mewaspadai peningkatan mobilitas masyarakat saat hari libur nasional dan perayaan hari keagamaan, mengingat bahwa Indonesia telah dua kali melewati lonjakan kasus Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Wiku menegaskan, penularan virus Corona masih terjadi meskipun kondisi pandemi mulai membaik.

"Mengingat Indonesia saat ini sedang dalam kondisi kasus yang cukup terkendali, sudah sepatutnya kita mempertahankannya dengan tidak terlena dan tetap berhati-hati," kata Wiku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com