Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kompas.com - 21/05/2024, 20:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Surabaya, Jawa Timur berinisial NR (27) diteror teman prianya yang berinisial AP selama 10 tahun.

Cerita NR menjadi korban obsesi AP tersebut ia bagikan di akun media sosial X (Twitter) melalui akun pribadinya @runeh_, Rabu (15/5/2024).

NR bercerita, pelaku adalah temannya saat di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keduanya pernah satu kelas waktu SMP selama setahun, tepatnya pada 2010 lalu.

Keduanya tidak akrab. Tapi, ia pernah memberi uang sebesar Rp 5.000 kepada AP, karena merasa kasihan teman sekelasnya itu bilang tidak punya uang saku.

Perempuan ini kali pertama merasa diteror AP pada 2014, sewaktu ia sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kala itu, AP intens memantau akun media sosial pribadinya. Tak hanya itu, perempuan ini juga disambangi ke lokasi yang dibagikan di akun medsosnya.

Baca juga: Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Ia juga merasa tidak nyaman karena pria yang dikenalnya itu kerap mengirimkan pesan di medsosnya. AP juga sempat mengirimkan surat cinta, tapi NR sudah menolaknya.

Penolakan cinta itu tak menghentikan langkah AP mengejar NR. AP pernah mendatangi sekolah dan rumah NR. AP juga mengancam-ancam pria lain yang berupaya mendekati NR, sampai ancaman pembunuhan. 

Puncaknya, AP mengirimkan foto bergambar alat kelamin melalui direct message ke akun media sosial NR. Hal itu termasuk pelecehan seksual.

NR akhirnya melaporkan AP ke polisi karena tidak nyaman terus-menerus dibuntuti pria yang dikenalnya tersebut selama 10 tahun. Kasus tersebut kini telah dilaporkan dan ditangani polisi. 

Baca juga: Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tanggapan psikolog

Dosen psikologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menilai, pria yang menguntit temannya itu kemungkinan memiliki kecenderungan Obsessive Compulsive Disorder (OCD), yang masuk ke dalam ranah anxiety atau kecemasan

“OCD artinya gangguan obsesi yang masih ada di pikiran lalu kompulsif yang dilakukan menjadi perilaku berulang kali,” ujar Ratna saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/5/2024).

Untuk memenuhi kecemasannya itu, menurut dia, AP sulit epas dari keberadaan NR dan ingin memilikinya.

Bahkan, kecemasan OCD tersebut membuat seorang pelaku seperti tidak rela jika NR dimiliki oleh pria lain dengan melakukan berbagai cara.

“Ia akan melakukan berbagai cara, baik itu disukai atau tidak disukai (oleh korban),” jelas Ratna.

Baca juga: Psikolog: 3 Ucapan Ini Sering Diucapkan Orang dengan Mental Tangguh

Halaman:

Terkini Lainnya

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com