Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Rencana Pembangunan Kereta Cepat Brunei-Malaysia-IKN

Kompas.com - 07/04/2024, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Sebuah perusahaan infrastruktur di Brunei Darussalam disebut berencana untuk membangun kereta cepat lintas negara.

Proyek tersebut nantinya akan melalui tiga negara Asia Tenggara, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia atau disebut Trans-Borneo.

Kereta cepat tersebut membentang sepanjang 1.620 kilometer di sisi timur dan barat Kalimantan.

Rencananya, kereta cepat itu bisa melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam dengan biaya pembangunan mencapai 70 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1 kuadriliun.

Berikut 4 fakta rencana pembangunan kereta cepat Trans-Borneo ini:

Baca juga: Perusahaan Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat Lintasi IKN dan Malaysia

1. Diusulkan Brunergy Utama

Proyek kereta cepat Borneo-Malaysia-Indonesia digagas oleh perusahaan infrastruktur yang berbasis di Brunei Darussalam, Brunergy Utama.

Brunergy Utama adalah perusahaan minyak dan gas yang kini beralih ke infrastruktur.

Proyek itu diluncurkan pada akhir Maret 2024 dan rencananya akan melintasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusatara di Pulau Kalimantan.

Usulan tersebut menjadi angin segar bagi Indonesia yang berencana membangun jaringan kereta barang KA Trans Asia (Trans Asian Railway) melewati Brunei dan Malaysia.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/4/2024) mega proyek kereta cepat ini akan menghubungkan Pontianak, Kalimatan Barat dengan Kuching dan Kota Kinabalu, Serawak dan Sabah, Malaysia serta Distrik Tutong di Brunei dan wilayah barat di pantai utara Kalimantan.

Nantinya, pembangunan akan dilanjutkan ke arah selatan menghubungkan Tutong dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, termasuk Samarinda dan Balikpapan

Setidaknya, akan ada 4 terminal yang berfungsi sebagai jaringan utama dari total 24 stasiun. 

Baca juga: Perusahaan Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat Lintasi IKN dan Malaysia

2. Dibantah Pemerintah Brunei Darussalam

Akan tetapi, Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi Brunei Darussalam membantah bahwa pihaknya menunjuk Brunergy Utama untuk mengerjakan proyek Trans-Borneo.

Brunei Darussalam bahkan mengatakan tidak pernah menawarkan proyek kereta cepat yang menghubungkan tiga negara itu.

"Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi ingin menyampaikan bahwa Pemerintah Yang Mulia Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tidak pernah menawarkan atau pun menunjuk perusahaan lokal maupun asing untuk menangani projek tersebut," tulis keterangan Pemerintah Brunei, Kamis (4/4/2024).

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com