Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, One Way dan Contraflow Arus Mudik 2024 Dimulai Malam Ini

Kompas.com - 05/04/2024, 22:11 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri resmi menerapkan rekayasa lalu lintas sistem contraflow (lawan arus) di Jalan Tol Jakarta Cikampek KM 36 sampai KM 72, serta one way (satu arah) dari Tol Cikatama KM 72 sampai Tol Kalikangkung KM 414 hari ini, Jumat (5/4/2024), jam 21.30 WIB. 

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyebutkan, rekayasa lalu lintas contraflow dan one way arus mudik 2024 diberlakukan Jumat malam berdasarkan pertimbangan jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta mulai meningkat.

 

"Arus lalu lintas dari 3 sumber di Jakarta, dari Jati Asih, Pondok Indah, dan sekitarnya, kemudian dari Utara sudah meningkat terus setiap jamnya. Sudah melebihi parameter yang sudah kami tentukan," jelas dia, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat malam.

Baca juga: Catat, Ini Sederet Nomor Telepon Penting Saat Mudik Lebaran 2024

Sebelum menerapkan one way dan contraflow untuk arus mudik 2024, Aan menyampaikan pihaknya sudah lebih dulu membersihkan jalur B yang akan dilalui kendaraan pemudik. 

Selain itu, kata Aan, pihaknya juga telah melakukan skema rekayasa lalu lintas berupa contra flow yang dimulai 2 lajur dari Tol Cikampek KM 48 sampai KM 72 usai dilakukan clearance.

"Kami lakukan contra flow 2 lajur di KM 48-70. Di Cipali traffic counting-nya sudah 4.000 kendaraan lebih setiap jam," kata dia.

Lebih lanjut Aan menerangkan, tingginya jumlah kendaraan yang melintas di Tol Cipali, Jumat malam tersebut, menurut analisis Korlantas Polri, menunjukkan beban jalan tol cukup berat. 

"Ini sudah berat di Cipali ini makanya kita harus cepat ini cepat untuk melakukan clearance, sehingga cepat dilakukan contra flow dan one way di Cipali," ujar dia.

Baca juga: Jangan Keliru, Kenali Arti Marka Jalan Tol Selama Mudik Lebaran

Jalur arteri Pantura terpantau padat

Kakorlantas menyampaikan, jalur arteri Pantura hingga Jumat malam terpantau masih banyak dilalui pengguna sepeda motor, sehingga terjadi peningkatan di jalur non-tol tersebut.

"Pantauan dari CCTV traffic counting untuk arteri Pantura ini pemudik yang menggunakan sepeda motor mulai ada peningkatan, tapi untuk arus lalu lintas di timur masih cukup longgar, sehingga saat diterapkan one way nanti masih bisa dikelola dengan baik," ungkap dia.

Selain itu, polisi juga menemukan masih banyak kendaraan angkutan barang yang beroperasi, meskipun sudah ada larangan untuk melintas sejak hari ini.

"Angkutan barang memang tadi ada beberapa yang masih bandel. Kami coba bilang kemudian kami parkirkan di kantong-kantong parkir yang sudah kami siapkan. Sampai tanggal 16 April tidak boleh beroperasi," kata dia.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Contraflow, One Way, dan Ganjil-Genap Selama Mudik Lebaran 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Tren
10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

Tren
Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Tren
Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com