Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakiraan BMKG: Daftar Perairan yang Berpotensi Alami Gelombang Tinggi pada 5 April 2024

Kompas.com - 05/04/2024, 06:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada Jumat (5/4/2024).

BMKG menyebutkan, pola angin yang di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara menuju timur dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.

Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan umumnya angin bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyatakan bahwa kecepatan angin tertinggi terpantau berada di Samudra Hindia.

“Adapun tinggi potensi gelombang bervariasi, antara 1,25-2,5 meter dan 2,5-4 meter,” kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 April 2024

Eko juga menghimbau agar masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada.

Selain itu, Eko juga memperingatkan adanya risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran bagi beberapa kapal.

“Bagi perahu nelayan, harap hati-hati apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter,” ungkap Eko.

Selain itu, kapal tongkang juga wajib waspada saat kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Untuk kapal ferry, diharapkan kewaspadaannya apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Lalu untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar, Eko menghimbau untuk berhati-hati jika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Baca juga: Mengapa Bibit dan Siklon Tropis Terus Bermunculan di Sekitar Indonesia? Ini Kata BMKG

Daftar wilayah berpotensi gelombang tinggi

Wilayah berpotensi gelombang 1,25-2,5 meter

  • Perairan utara Sabang
  • Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai
  • Perairan Pulau Enggano
  • Perairan barat Lampung
  • Samudra Hindia barat Pulau Sumatra
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan
  • Perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba
  • Selat Bali, Badung, Lombok, dan Alas bagian Selatan
  • Laut Sawu
  • Perairan Kupang hingga Pulau Rote
  • Samudra Hindia bagian selatan Banten hingga NTB
  • Samudra Hindia selatan Kupang hingga Pulau Rote
  • Laut Flores bagian barat
  • Selat Makassar bagian selatan dan tengah
  • Laut Sulawesi bagian tengah dan timur
  • Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud
  • Perairan Kepulauan Sitaro hingga Bitung
  • Laut Maluku
  • Perairan utara dan timur Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Perairan utara Papua Barat hingga Papua
  • Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Wilayah berpotensi gelombang 2,5-4 meter

  • Samudra Hindia selatan Pulau Sumba.

Baca juga: Beredar Citra Potensi Mata Badai di Wilayah Indonesia, Ini Kata BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com