Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nita Ambani Pakai Perhiasan Kaisar Mughal Seharga Rp 376 Miliar

Kompas.com - 13/03/2024, 19:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nita Ambani kembali tampil memukau mengenakan perhiasan mahal pada malam final Miss World 2024 di Mumbai, India, Sabtu (9/3/2024).

Sebelumnya, penampilan pengusaha terkaya di India itu sempat menggemparkan dunia karena memakai kalung berlian senilai Rp 950 miliar di acara pranikah putra bungsunya, Anant Ambani (28).

Dalam acara Miss World 2024 itu, Nita mendapat penghargaan sebagai "Beauty with Purpose Humanitarian Award" atas pekerjaan filantropisnya.

Namun, publik justru tertuju pada penampilannya yang mengenakan gaun sari Banarasi dengan desain jangla yang mewah dari Swadesh.

Gaun itu dibuat dari sutra India dengan motif bunga yang rumit.

Gaun itu dipadukan dengan perhiasan bajuband (gelang lengan bagian atas) milik Kaisar Mughal, Shah Jahan, seperti dilansir dari DNA India.

Perhiasan itu diperkirakan senilai 200 crores Rupee atau sekitar Rp 376,1 miliar.

Baca juga: Nita Ambani Kenakan Kalung Senilai Rp 950 Miliar Saat Pesta Pranikah Anaknya

Kemewahan perhiasan bajuband Nita Ambani

Dikutip dari Times of India, perhiasan bajuband milik Kekaisaran Mughal yang dikenakan Nita Ambani pernah dipakai oleh Mirza Shahab-ud-Din Muhammad Khurram yang juga dikenal sebagai Shah Jahan.

Shah Jahan adalah putra Jahangir dan kaisar Mughal kelima yang memerintah dari tahun 1592-1666.

Perhiasan ini terbuat dari permata dengan tinggi 13,7 cm dan lebar 19,8 cm.

Permata ini terbuat dari emas bertahtakan berlian, rubi, dan spinel yang dibuat menggunakan teknik Pachhikakaam yang diadopsi oleh para perajin perhiasan India dengan mencoba untuk meniru pengaturan cakar Eropa.

Laporan mengeklaim bahwa perhiasan ini terakhir kali terlihat di AI Thani Collection sebelum dilelang pada tahun 2019.

Sarpech yang ramping menampilkan dua spinel bertuliskan "12/Shah Jahan ibn Jahangir Shah/1049".

Tanggal itu dalam kalender Islam sesuai dengan tanggal abad ke-17 atau sekitar 639-640.

Kedua spinel terpisah ini, kemungkinan merupakan permata dinasti yang ditambahkan menjadi satu bagian pada abad ke-19.

Baca juga: Gemerlap Pesta Prewedding Anak Orang Terkaya di India, Undang Rihanna dan Konglomerat Dunia

Halaman:

Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com