Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meluncur 14 Maret, Ini Keistimewaan KA Gaya Baru Malam Selatan Modifikasi

Kompas.com - 13/03/2024, 16:15 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan Kereta Ekonomi New Generation di Kereta Api (KA) Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) relasi Pasar Senen Jakarta-Surabaya Gubeng pada Kamis (14/3/2024).

Dengan modifikasi tersebut, rangkaian KA GBMS bertransformasi menjadi 2 rangkaian kereta eksekutif, 5 rangkaian KA Ekonomi New Generation, 1 rangkaian kereta makan, 1 rangkaian kereta pembangkit, dan 1 rangkaian kereta bagasi.

Vice President Public Relation KAI, Joni Martinus mengatakan, peluncuran KA Ekonomi New Generation adalah upaya KAI yang ingin tetap relevan dengan perkembangan zaman.

“Peningkatan pelayanan pada KA kelas ekonomi ini adalah sebagai wujud komitmen KAI dalam mendengarkan kebutuhan dan masukan dari para pelanggan, untuk terus meningkatkan pelayanan dan customer experience,” kata Joni dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (13/3/2024).

Adapun jadwal perjalanan KA GBMS Pasar Seneng-Surabaya Gubeng yaitu berangkat dari Pasar Senen pukul 11.00 WIB dan tiba di Surabaya Gubeng pukul 00.13 WIB.

Sedangkan untuk relasi Surabaya Gubeng–Pasar Senen, jam keberangkatan dari Surabaya Gubeng pukul 12.00 WIB dan tiba di Pasar Senen pukul 01.23 WIB.

Joni juga mengungkapkan bahwa ke depannya, KAI akan terus memperbanyak modifikasi kereta sehingga semakin banyak sarana kereta api yang ditingkatkan kenyamanannya.

“Harapannya, minat masyarakat semakin besar untuk menggunakan transportasi massal kereta api yang aman, nyaman, selamat, dan tepat waktu,” ujarnya.

Lalu, apa saja hal baru yang akan hadir dalam KA GBMS?

Baca juga: Cara Mendapatkan Tarif Reduksi Tiket Kereta untuk Alumni Kampus


Keistimewaan KA GBMS Ekonomi New Generation

KA Ekonomi New Generation berbeda dari kereta ekonomi pada umumnya yang memiliki formasi 3-2 atau 2-2 dengan kursi tegak serta berkapasitas 80-106 orang tiap gerbongnya.

Tempat duduk KA New Generation berjumlah 72 kursi dan leg room lebih luas daripada kereta ekonomi lainnya.

Selain itu, jenis kursinya sudah menggunakan tipe captain seat yang membuat pelanggan semakin nyaman saat bersandar.

Tipe kursi captain seat juga dapat diatur kemiringannya (reclining) serta bisa disesuaikan searah laju KA ataupun berhadapan (revolving).

Tidak hanya pada kursi, upgrade juga dilakukan pada interior kereta dengan ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu.

Interior kereta juga dimodif mirip dengan kereta eksekutif seperti bentuk bagasi dan nuansa interior yang lebih cerah.

Pada toilet, KA Ekonomi New Generation akan tampil dengan nuansa yang lebih mewah dan menggunakan toilet duduk.

Selain itu, kini pelanggan juga dapat beribadah dengan lebih tenang di tempat yang telah disediakan di kereta restorasi.

Baca juga: KAI Sediakan 24 Kereta Tambahan untuk Lebaran 2024, Bisa Dipesan Mulai Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com