KOMPAS.com - Sejumlah lembaga merilis survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024.
Survei capres-cawapres ini menjadi gambaran popularitas masing-masing calon jelang hari Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Dari beberapa survei yang sudah dirilis, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan pertama.
Bahkan pada survei tertentu, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah tembus hingga 50 persen.
Lantas, apa penyebab elektabilitas Prabowo-Gibran bisa mencapai 50 persen lebih?
Elektabilitas Prabowo-Gibran tembus di angka 50 persen di dua survei, yaitu survei lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) dan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research.
Berikut penyebab elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 50 persen di survei tersebut:
Pada survei SPIN, elektabilitas Prabowo-Gibran menembus angka 50,9 persen, hampir dua kali lipat dari lawannya.
Elektabilitas di urutan kedua diperoleh pasangan Ganjar-Mahfud yang memperoleh 23,5 persen. Sementara elektabilitas Anies-Muhaimin berada di urutan terakhir, yakni 18,7 persen.
Sementara yang tidak menjawab ada 6,9 persen.
Mengacu survei tersebut, perolehan dukungan terhadap Prabowo-Gibran terus meningkat. Sementara elektabilitas pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin justru menurun.
Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara mengatakan, penurunan elektabilitas Anies-Muhaimin disebabkan oleh gaya debat Anies yang terus menyerang Prabowo pada debat capres ketiga, Minggu (7/1/2024).
"Keinginan Anies untuk mendapatkan peningkatan poin dukungan justru yang memperoleh poin dukungan Prabowo," kata Igor, dilansir dari Tribunnews.
Survei SPIN dilakukan selama 8-14 Januari 2024 dengan melibatkan 2.178 responden di seluruh provinsi di Indonesia.
Adapun metode yang digunakan adalah metode multistage random sampling.
Baca juga: Beda Cara Anies, Prabowo, dan Ganjar Berantas Korupsi jika Terpilih Jadi Presiden 2024