Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eskalasi Konflik Laut Merah di Yaman, Kemenlu: WNI dalam Kondisi Baik dan Aman

Kompas.com - 14/01/2024, 08:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Yaman dalam kondisi baik dan aman, menyusul eskalasi konflik di Laut Merah, sejak Jumat (12/1/2024).

Diberitakan Reuters, Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan terhadap Houthi di Yaman, lantaran kelompok Houthi menyerang kapal pelayaran internasional di Laut Merah beberapa hari terakhir.

Konflik yang pecah di Laut Merah tersebut turut merembet ke sejumlah wilayah di Yaman.  Berikut laporan kondisi WNI di Yaman.

Baca juga: Konflik di Laut Merah, Produksi Tesla dan Volvo Car di Eropa Macet

Penjelasan Kemenlu

Menurut laporan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), terdapat beberapa serangan di sejumlah titik di Yaman. Wilayah konflik tersebut bagian dari daerah operasional Houthi.

“Di antaranya Sanaa, Hudaidah, Dhammar, Sa'da Hajjah, dan Taiz,” tulis keterangan Kemenlu melalui laman resminya, Jumat (12/1/2024).

Disebutkan, KBRI Muscat yang memiliki wilayah kerja di Yaman hingga kini terus mengikuti perkembangan situasi keamanan setempat serta intens memantau kondisi para WNI.

"Hingga saat ini, Kemenlu memastikan tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan tersebut," jelasnya. 

Menurut Kemenlu, tercatat ada 47 WNI berdomisili di wilayah konflik serangan. Perinciannya,  terdapat 15 orang di Sanaa, ada 19 orang Hudaidah, dan 13 orang di Dhammar.

“Berdasarkan komunikasi dengan para WNI tersebut, mereka dalam keadaan baik dan aman,” lanjutnya.

Berdasarkan data lapor diri, terdapat 4.866 WNI yang berdomisili di Yaman. Mereka mayoritas adalah mahasiswa di wilayah Tarim Hadhramaut.

Baca juga: Mengenal Houthi di Yaman, Resmi Jadi Target Serangan AS-Inggris

Persiapan rencana jika terjadi eskalasi lebih lanjut

Foto yang diambil selama tur terorganisir oleh pemberontak Houthi Yaman pada 22 November 2023 menunjukkan kapal kargo Galaxy Leader (kanan), yang disita oleh pejuang Houthi dua hari sebelumnya, mendekati pelabuhan di Laut Merah di lepas pantai provinsi Hodeida, Yaman. Serangan udara berat menggempur kota-kota yang dikuasai pemberontak di Yaman pada 12 Januari 2024, menurut media resmi pemberontak Houthi dan koresponden AFP. Ibu kota Sanaa, Hodeida, dan Saada menjadi sasaran serangan, kata media resmi Houthi, yang menyalahkan agresi Amerika dengan partisipasi Inggris. AFP Foto yang diambil selama tur terorganisir oleh pemberontak Houthi Yaman pada 22 November 2023 menunjukkan kapal kargo Galaxy Leader (kanan), yang disita oleh pejuang Houthi dua hari sebelumnya, mendekati pelabuhan di Laut Merah di lepas pantai provinsi Hodeida, Yaman. Serangan udara berat menggempur kota-kota yang dikuasai pemberontak di Yaman pada 12 Januari 2024, menurut media resmi pemberontak Houthi dan koresponden AFP. Ibu kota Sanaa, Hodeida, dan Saada menjadi sasaran serangan, kata media resmi Houthi, yang menyalahkan agresi Amerika dengan partisipasi Inggris.
Kemenlu menerangkan, KBRI Muscat akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi serta keselamatan para WNI.

“KBRI Muscat telah mempersiapkan rencana kontingensi jika terjadi eskalasi lebih lanjut,” terangnya.

Sebelumnya, pada 2 November 2023 lalu, KBRI Muscat telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Yaman.

Imbauan tersebut khususnya ditujukan untuk WNI yang tinggal di wilayah Sanaa dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan.

Mereka juga mengimbau agar dapat berpindah sementara waktu ke Yaman bagian selatan yang lebih aman.

“Dalam keadaan darurat, WNI dapat mengontak hotline KBRI Muscat dengan nomor +968 9600 0210 dan hotline Dit. PWNI dengan nomor +62 812-9007-0027,” jelasnya.

Baca juga: Lengkap, Ini Rangkuman 2 Hari Sidang Gugatan Pelanggaran Genosida Israel di Mahkamah Internasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com