KOMPAS.com - Ketika menjalani toxic relationship atau hubungan yang "beracun", tubuh mungkin akan terus-menerus merasa lelah.
Seorang terapis hubungan Jor-El Caraballo mengatakan, bagi orang yang menjalaninya, mereka akan merasa tidak bahagia setelah menghabiskan waktu bersama pasangan.
Sayangnya, orang yang sedang berada di dalam toxic relationship terkadang akan menyangkal hal ini.
Banyak juga yang menyangkal tanda-tanda kelelahan mental dalam hubungan yang tidak sehat yang mereka jalani.
Padahal, selain tanda kelelahan secara mental, ada berbagai sinyal dari tubuh sebagai dampak dari toxic relationship.
Lalu, apa saja tanda dari tubuh ketika kita terjebak di dalam toxic relationship?
Baca juga: 10 Tanda Toxic Relationship, Apakah Anda Memilikinya?
Kerja usus di setiap orang berbeda-beda. Tetapi, apabila menyadari tubuh sulit buang air besar, hal ini mengindikasikan adanya penyumbatan emosional.
Ketika berada dalam hubungan yang toxic, tubuh akan menghalangi proses pelepasan emosi yang belum diproses, dikutip dari Your Tango, Minggu (7/1/2024).
Dampak seperti ini nantinya dapat sampai ke usus dan menyebabkan sembelit atau kesulitan buang air besar.
Baca juga: 6 Cara Sederhana untuk Mengatasi Toxic Positivity, Apa Saja?
Hampir sama seperti sembelit, mengalami kembung dan peradangan merupakan tanda gangguan pencernaan.
Kedua kondisi sering terjadi ketika penderitanya mengalami gejala emosional yang mendalam.
Kembung dan peradangan yang terjadi di perut bisa disebabkan oleh stres kronis.
Ketika tubuh mengalami suasana hati yang negatif, depresi, dan kecemasan, respons fight or flight akan aktif.
Hal ini akhirnya berdampak negatif pada kesehatan usus yang menghambat pencernaan.
Wajah yang sedang breakout, seperti muncul jerawat, kulit menjadi kering, atau kemerahan, juga menjadi salah satu tanda tubuh sedang stres.