Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Semprot Parfum ke Leher Bisa Sebabkan Keratosis?

Kompas.com - 09/01/2024, 09:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan bernarasi menyemprotkan parfum ke leher dapat menyebabkan keratosis dengan tanda bintil kecil hitam menyerupai tahi lalat, beredar di media sosial.

Informasi tersebut disampaikan melalui video yang diunggah oleh akun TikTok @yoga***, Rabu (3/1/2024).

"Stop Pakai Parfum ke Leher Karna laser CO2 itu sakit," tulis pengunggah.

Menurutnya, memakai parfum di bagian leher dapat menimbulkan bercak hitam atau tahi lalat yang semakin lama semakin banyak dan membesar.

"Dan mengganggu penampilan kalian sehingga kalian harus laser CO2 kayak aku," sambungnya.

Menanggapi unggahan itu, sejumlah warganet mengatakan bahwa kondisi bercak hitam mirip tahi lalat tersebut merupakan keratosis.

Lantas, benarkah menyemprotkan parfum ke leher dapat menyebabkan keratosis?

Baca juga: Marak Tren Bikin Tahi Lalat ala Nagita Slavina, Adakah Bahayanya?


Penjelasan ahli

Spesialis kesehatan kulit dan kelamin dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ismiralda Oke Putranti mengatakan, menyemprotkan parfum ke leher tidak berkaitan dengan kemunculan tahi lalat.

Menurutnya, tahi lalat atau bintik hitam pada leher lebih disebabkan oleh paparan sinar matahari berulang, tanpa menggunakan tabir surya.

"Jika tahi lalat atau kutil, lebih diakibatkan paparan sinar matahari berulang tanpa menggunakan sunscreen, sehingga memicu timbulnya tahi lalat atau kutil," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/1/2024).

Oke pun membenarkan bahwa bintik hitam dan menonjol mirip tahi lalat atau kutil itu disebut sebagai keratosis seboroik atau skin tags.

Baca juga: Pakai Parfum di Leher Bisa Tahan Lama, tapi Waspadai Efek Sampingnya

Dapat bertambah seiring waktu, menurut Oke, penyebab utama masalah kulit ini adalah genetik, dan diperberat dengan paparan sinar matahari.

"Semakin tua, (keratosis seboroik) juga semakin banyak," tutur Oke.

Jika tidak mengganggu, lanjut Oke, orang dengan kondisi keratosis seboroik dapat membiarkan bintik hitam yang ada di leher atau bagian tubuhnya.

Namun, penderita juga dapat menghilangkan bercak ini melalui beberapa prosedur medis, seperti kuretase, kauterisasi, atau laser.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com