Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh 2004...

Kompas.com - 26/12/2023, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 19 tahun lalu, bencana gempa dan tsunami melanda wilayah Aceh pada 26 Desember 2004.

Gempa berkekuatan M 9,3 yang mengguncang dasar Samudera Hindia itu mengakibatkan ombak setinggi kurang lebih 30 meter menghantam pesisir dan permukiman warga.

Setidaknya, sebanyak 200.000 jiwa meninggal dunia akibat bencana tersebut, sebagaimana dilaporkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 4 Januari 2005.

Sementara dikutip dari Kompas.com (2021), jumlah korban akibat tragedi itu mencapai 230.000 jiwa.

Tsunami Aceh 2004 tercatat sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia menurut PBB.

Baca juga: BMKG Sebut Tanda-tanda Tsunami di Tiap Daerah Berbeda-beda, Apa Saja?

Kronologi gempa dan tsunami Aceh

Tidak ada yang menduga bahwa Minggu, 26 Desember 2004 pagi akan terjadi bencana yang memakan ratusan ribu jiwa.

Hari itu, semua penduduk Aceh beraktivitas seperti biasanya.

Namun, sekitar pukul 07.58 WIB, gempa dangkal yang berpusat di dasar Samudera Hindia dengan magnitudo 9,3 mengguncang Aceh, seperti dikutip dari Kompas.com (26/12/2020),

Wilayah sumber gempa berjarak sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Aceh dengan kedalaman 10 kilometer.

Para ahli berpendapat bahwa gempa tersebut menjadi gempa terbesar kelima yang pernah tercacat sejarah kehidupan manusia.

Profesor ilmu geologi di University of Colorado, Roger Bilham mengatakan, gempa itu melepas energi yang setara dengan bom 100 gigaton.

Baca juga: Kisah Queen of The Sea, Kereta Api Sri Lanka yang Diterjang Tsunami 2004

Gempa itu terjadi selama kurang lebih 10 menit dan menyebabkan air laut menjadi surut, serta garis pantai mundur hingga ratusan meter.

Namun, gelombang ombak dengan ketinggian mencapai 30 meter menyapu wilayah pantai barat Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Gelombang tsunami dengan kecepatan mencapai 360 km per jam itu menyapu bersih daratan dan menghancurkan permukiman penduduk.

Ratusan ribu warga di sekitar hanyut terbawa ombak.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com