KOMPAS.com - Sebuah batu akik dengan warna merah muda dan putih di Natural History Museum, London's Mineralogy Collection, Inggris mempunyai fakta baru yang mengejutkan.
Setelah diteliti lebih lanjut, “batu akik” yang dipajang di museum tersebut ternyata merupakan sebuah telur dari dinosaurus,
Kurator mineral dari Natural History Museum, Robin Hansen, menjelaskan lebih lanjut tentang penemuan ini.
“Baru sekarang kami menyadari bahwa koleksi kita, yang dulunya hanya dikira batu akik biasa, ternyata setelah diteliti merupakan telur dinosaurus," ungkapnya, dilansir dari IFL Science.
Baca juga: Situs Fosil Langka di Argentina Ungkap Pemandangan Hari-hari Akhir Dinosaurus Sebelum Punah
Tim peneliti menduga hal ini terjadi karena aktivitas vulkanik yang menyebabkan telur tersebut terbungkus oleh batuan vulkanik yang mengeras setelah letusan.
Akibatnya, spesimen yang dulunya merupakan sebuah telur berubah menjadi batu akik seperti yang dilihat sekarang.
“Koleksi ini dulunya diidentifikasi sebagai batu akik pada tahun 1883 karena memakai pengetahuan ilmiah yang ada pada saat itu,” ucap Hansen.
Ia ingat jika koleksi ini ditemukan oleh Charles Fraser yang tinggal di India sekitar tahun 1817 hingga 1843.
Baca juga: Tomi Wibisono, dari Buku Akik hingga Politik
Hansen menceritakan bagaimana awal mula dari penemuan besar dari Inggris ini.
Mulanya, batu akik perhatian Robin Hansen ketika memilih koleksi yang akan dipamerkan pada tahun 2018.
Setelah itu, ia membawa batu akik tersebut ke pameran mineral yang berada di Perancis.
“Ketika berada di pameran, seorang pedagang menunjukkan kepada saya sebuah telur dinosaurus yang sudah melalui proses kimia. Telur itu berbentuk bulat, memiliki kulit yang tipis, dan ada batu akik berwarna gelap di bagian tengahnya," kata Hansen.
Saat itulah ia sadar jika telur dinosaurus yang baru saja dilihatnya itu mirip dengan koleksi yang pernah menarik perhatiannya.
Batu tersebut kemudian diperiksa oleh kurator dinosaurus museum, Profesor Paul Barrett dan Dr Susie Maidment.