Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Nasi Dingin Baik bagi Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli Gizi

Kompas.com - 06/12/2023, 20:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X (dulu Twitter) diramaikan oleh unggahan yang menyebut nasi dingin karena dibekukan baik bagi penderita diabetes.

Unggahan berbentuk utas tersebut dimuat oleh akun @katriel_scenny pada Minggu (26/11/2023).

Dalam utas tersebut, awalnya pengunggah menjelaskan tutorial bagaimana mendinginkan nasi atau membekukan nasi dan menghangatkannya kembali.

Kemudian, pada utas yang sama, pengunggah mengatakan nasi yang sudah dibekukan baik bagi penderita diabetes atau bagi yang sekadar ingin menjaga asupan gula.

Di utas tersebut ia melampirkan sebuah gambar mengenai penjelasan bagaimana nasi dingin bisa menurunkan kadar gula darah.

Mendinginkan nasi dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan, sebuah penelitian baru menunjukkan,” tulis penjelasan dalam gambar unggahan tersebut.

Suatu jenis karbohidrat yang disebut pati resisten berkembang saat makanan tinggi karbohidrat didiamkan setelah dimasak. Pati resisten dapat membantu menyeimbangkan gula darah dan mengatur nafsu makan dan energi,” tambahnya.

Hingga Rabu (6/12/2023), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 227.300 kali dan disukai lebih dari 1.000 kali.

Baca juga: Ramai soal Sindrom Nasi Goreng, Apa Itu?


Lantas, benarkah nasi dingin baik bagi penderita diabetes?

Penjelasan ahli gizi

Ahli gizi IPB Anna Vipta Resti Mauludyani membenarkan bahwa nasi dingin baik bagi penderita diabetes.

Hal itu karena nasi dingin bisa menurunkan kadar gula darah, terutama setelah makan.

“Studinya sudah ada, tapi bukan nasi beku ya,” ujar Anna kepada Kompas.com, Jumat (29/11/2023).

Ia mengungkapkan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendinginkan nasi.

“Di studi-studi yang ada, nasinya didinginkan di kulkas pada suhu 4 derajat selama 24 jam,” kata dia.

“Ada juga yang hanya mendinginkan pada suhu ruang selama 10 jam,” lanjutnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com