Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Mengusir Serangga yang Menyerang Buah, Hindari Bungkus Plastik

Kompas.com - 06/12/2023, 16:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanaman buah seperti mangga, jambu, rambutan, atau pisang dapat tumbuh dengan subur di halaman rumah dan kebun.

Namun meski tampak tumbuh subur, buah-buahan tadi bisa saja terserang oleh hama, penyakit, dan serangga.

Akibatnya ketika dibuka atau dikupas, ditemukan larva serangga di dalam daging buah-buahan tersebut. Larva berasal dari serangga seperti lalat yang bertelur di buah.

Kondisi ini tentu merugikan pemilik tanaman karena tidak bisa memakan hasil kebunnya sendiri.

Untuk mencegah serangan serangga di dalam tanaman, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pemilik tanaman sebelum memanen buah-buahan di halaman rumah dan kebunnya.

Baca juga: 15 Cara Mengusir Serangga Saat Datangnya Musim Hujan


Cara mencegah serangga masuk ke buah

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengusir serangga yang kerap masuk ke dalam buah-buahan.

1. Bungkus buah

Dikutip dari situs Universitas Florida, serangga mencari buah yang belum matang sebagai tempatnya bertelur. Dia akan menyuntikkan telur ke dalam buah sehingga tidak tampak di permukaan.

Untuk mencegah hal ini, segera lindungi buah sejak bunga-bunga di tanaman mulai rontok dan buahnya tumbuh.

Bungkus setiap buah dengan kantong kertas, tas kain, atau bahkan stoking agar tidak bisa ditembus serangga. Namun, hindari dibungkus plastik karena kandungan air dari buah akan tertahan sehingga mudah busuk.

Ikat kencang bungkus tadi dengan tali atau selotip. Bungkus ini bisa dibiarkan sampai buah-buahan matang.

Ilustrasi agas, ilustrasi serangga makan tumbuhan, ilustrasi hama - Hama serangga bernama agas jamur.SHUTTERSTOCK/Henri Koskinen Ilustrasi agas, ilustrasi serangga makan tumbuhan, ilustrasi hama - Hama serangga bernama agas jamur.
2. Jangan siram terlalu sering

Sementara itu, cara lain untuk melindungi tanaman dari serangga dan hama adalah tidak menyiraminya terlalu sering dengan air yang banyak.

Diberitakan Plant Perfect, tanah yang lembap dalam waktu lama menjadi tempat agas atau lalat kecil berkembang biak.

Biasakan siram tanaman saat tanah di bagian atas sudah kering. Telur dan larva serangga tidak bisa hidup di tanah kering.

Baca juga: Jangan Diusir, Ini 8 Serangga yang Bermanfaat bagi Halaman Rumah

3. Periksa secara berkala

Lakukan pemeriksaan tanaman secara berkala untuk mencari tanda-tanda serangan hama. Ini terutama penting dilakukan di cuaca dingin.

Periksa bagian bawan daun serta antara dahan dan batang utama tanaman. Carilah bintik kecil di daun, benjolan putih berbulu, jaring laba-laba, atau benjolan aneh lain yang menandakan ada hama.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com