KOMPAS.com - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) meletus pada Minggu (3/12/2023) sore.
Berdasarkan laporan Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang hingga Senin (4/12/2023), 11 orang pendaki dilaporkan tewas saat terjadi erupsi.
Saat gunung Marapi meletus, banyak orang mengira bahwa gunung itu berlokasi di perbatasan Daerah Istemewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
Meskipun memiliki nama yang mirip, Marapi dan Merapi merupakan dua gunung yang berbeda.
Lantas, apa saja perbedaan gunung Merapi dan Marapi?
Baca juga: Warganet Sebut Gunung Marapi Tiba-tiba Meletus Minggu Sore, Ini Penjelasan PVMBG
Berikut ini sejumlah perbedaan antara gunung Merapi dengan Marapi:
Dikutip dari laman Pemprov Sumbar, gunung Marapi merupakan gunung aktif yang terletak di antara Kabupaten Tanah datar, Kabupaten Agam dan Kotamadya Padang Panjang, Sumatera Barat.
Secara administrasi, gunung Marapi berada dalam kawasan Kabupaten Agam.
Adapun gunung Merapi, merupakan gunung api aktif yang membentang di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Lereng sisi selatan gunung Merapi masuk dalam administrasi Kabupaten Sleman, Yogykarta.
Sementara sisanya, masuk ke dalam wilayah Jawa Tengah, yakni sisi barat wilayah Kabupaten Magelang, sisi utara dan timur wilayah Kabupaten Boyolali, dan sisi tenggara wilayah Kabupaten Klaten.
Baca juga: Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba Tanpa Didahului Aktivitas Vulkanik, Ini Penjelasan PVMBG
Dari sisi ukuran, gunung Marapi memiliki ketinggian mencapai 2.891 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Adapun gunung Merapi, berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), memiliki ketinggian 2.968 Mdpl.
Terkait pengelolaan, gunung Marapi berada di bawah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Sementara Gunung Merapi, dikelola oleh Taman Nasional Gunung Merapi yang terbagi menjadi dua pengelolaan.
Partama, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I membawahi wilayah di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman.
Kedua, seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II membawahi wilayah di Kabupaten Klaten dan Boyolali.
Saat ini tingkat aktivitas gunung Marapi berada di level II (Waspada) sejak Agustus 2011, sedangkan status gunung Merapi, berada di level III (Siaga) sejak 5 November 2020.
Baca juga: Kondisi Terkini Gunung Merapi Usai Muntahkan Awan Panas Guguran Dua Kali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.