Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penyebab Munculnya Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis Depok

Kompas.com - 29/11/2023, 13:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menunjukkan lautan limbah busa berwarna putih viral di media sosial X (dulu Twitter).

Limbah busa itu sempat menutupi permukaan Kali Baru Curug, RT 04/RW 01 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat sejak Senin (27/11/2023) pukul 16.00 WIB.

Menurut warga setempat, mualnya busa berwarna putih itu muncul secara samar.

Namun, busa itu semakin lama kian menebal hingga menutup dinding luar sebuah rumah di dekat kali.

"Baunya ya menusuk, bukan yang wangi deterjen," kata warga setempat Triasih (55), dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

Dia mengatakan, gumpalan busa putih itu sudah hilang pada Senin (27/11/2023) pukul 20.30 WIB.

"Tadi malam itu sekitar jam sembilan sudah bersihlah, kan ada Damkar juga bantuin siram," tuturnya.

Dugaan penyebab busa limbah

Kepala DLHK Kota Depok Abdul Rahman mengatakan pihaknya sedang menyelidiki sumber busa tersebut.

Abdul menduga, penyebab limbah busa muncul di permukaan Kali Baru Curug itu karena limbah lokal deterjen dari warga yang naik ke permukaan karena peningkatan debit air kali.

"Memang peralihan dari musim kemarau ke hujan ini kan akumulasi dari limbah domestik, ya. Limbah domestik itu paling banyaknya deterjen, kemudian aliran besar sehingga itu kan teraduk," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Analisis KKP soal Limbah Tes Antigen di Selat Bali, Diduga Berasal dari Pesisir Banyuwangi

Pihaknya juga mengaku akan melakukan pengecekan AMDAL perusahaan di sekitar lokasi.

"Memang di sekitar situ ada juga perusahaan-perusahaan dan hari ini kita bagi tim. Ada yang susur badan sungai dan ada yang ke sumber-sumber (pabrik) itu," kata dia.

Adapun tim yang diterjunkan terdiri dari Tim termasuk Damkar, Pol PP dan pemerintah setempat.

"Beberapa tim ada yang susur sungai dan ada yang menelusuri kemungkinan (asal limbah) dari perusahaan tersebut. Kan kita punya catatan, laporan triwulan dan semesteran dari mereka. Nah itu kita jadikan dasar juga," tandas Abdul.

Baca juga: Ribuan Fosil Ditemukan di Instalasi Limbah Selandia Baru, Apa Isinya?

Warga sudah kembali beraktivitas normal

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa 09.32 WIB, limbah busa itu sudah tidak ada di permukaan kali.

Warga setempat juga sudah kembali ke aktivitas seperti biasa di tepi kali.

Ada yang bermain catur, bahkan ada yang sedang memancing ikan.

(Sumber: Kompas.com/ Wasti Samaria Simangunsong | Editor: Jessi Carina, Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com