Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat Playboy Usai Dukung Hamas, Mia Khalifa: Tak Membela Kekerasan tapi Mendukung Kemerdekaan Palestina

Kompas.com - 13/10/2023, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan bintang film dewasa, Mia Khalifa, dipecat Playboy setelah dirinya mendukung serangan Hamas ke Israel.

Adapun, serangan Hamas ke Israel terjadi pada Sabtu (7/10/2023) pagi yang diawali rentetan tembakan roket oleh kelompok militan Palestina ini.

Hamas menyebutkan, serangan tersebut merupakan respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Menulis di X pada Sabtu, Mia meminta rakyat Palestina yang tengah berjuang untuk "membalikkan ponsel mereka dan merekam secara horizontal".

Ia mengatakan, cuitan tersebut bukanlah dukungan terhadap kekerasan, melainkan sebagai bentuk sorotan atas pentingnya kemerdekaan Palestina.

"Saya hanya ingin memperjelas bahwa pernyataan ini sama sekali tidak dalam bentuk apapun yang mendorong penyebaran kekerasan," ujar Mia dalam cuitannya sebagaimana dikutip dari The Independent.

"Saya secara khusus mengatakan pejuang kemerdekaan karena itulah yang dilakukan oleh warga Palestina berjuang untuk kebebasan setiap hari," sambungnya.

Baca juga: Siapa Mohammed Deif, Komandan Hamas yang Disebut Otak Serangan ke Israel?

Alasan Playboy pecat Mia Khalifa

Beberapa hari setelah Mia mengunggah cuitan, Playboy yang merupakan majalah dewasa yang sudah berdiri sejak 1953 mengirimkan surat kepada Mia melalui email.

Isi surat tersebut adalah pemberitahuan bahwa kemitraan mereka dengan Mia telah diakhiri. Tak sampai di situ, Playboy juga menghapus kanal podcast Mia.

Menurut Playboy, cuitan Mia mengenai serangan Hamas ke Israel merupakan sesuatu yang tercela.

"Kami menulis hari ini untuk memberi tahu Anda tentang keputusan kami untuk mengakhiri hubungan Playboy dengan Mia Khalifa, termasuk menghapus kanal Playboy Mia di platform kreator kami," tulis Playboy.

"Mia telah membuat komentar yang 'menjijikkan dan tercela' yang merayakan serangan Hamas terhadap Israel dan pembunuhan terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah," sambung majalah itu.

Playboy mengatakan, pihaknya sebenarnya mengedepankan kebebasan berekspresi dan debat politik yang konstruktif.

Namun, mereka tidak memberikan toleransi atas ujaran kebencian sembari berharap Mia dapat memahami bahwa tindakannya memiliki konsekuensi.

Khalifa juga menghadapi teguran dari pemilik perusahaan produk obat yang berbasis di Amsterdam selepas cuitannya tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com