Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dipecat Playboy Usai Dukung Hamas, Mia Khalifa: Tak Membela Kekerasan tapi Mendukung Kemerdekaan Palestina

KOMPAS.com - Mantan bintang film dewasa, Mia Khalifa, dipecat Playboy setelah dirinya mendukung serangan Hamas ke Israel.

Adapun, serangan Hamas ke Israel terjadi pada Sabtu (7/10/2023) pagi yang diawali rentetan tembakan roket oleh kelompok militan Palestina ini.

Hamas menyebutkan, serangan tersebut merupakan respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Menulis di X pada Sabtu, Mia meminta rakyat Palestina yang tengah berjuang untuk "membalikkan ponsel mereka dan merekam secara horizontal".

Ia mengatakan, cuitan tersebut bukanlah dukungan terhadap kekerasan, melainkan sebagai bentuk sorotan atas pentingnya kemerdekaan Palestina.

"Saya hanya ingin memperjelas bahwa pernyataan ini sama sekali tidak dalam bentuk apapun yang mendorong penyebaran kekerasan," ujar Mia dalam cuitannya sebagaimana dikutip dari The Independent.

"Saya secara khusus mengatakan pejuang kemerdekaan karena itulah yang dilakukan oleh warga Palestina berjuang untuk kebebasan setiap hari," sambungnya.

Alasan Playboy pecat Mia Khalifa

Beberapa hari setelah Mia mengunggah cuitan, Playboy yang merupakan majalah dewasa yang sudah berdiri sejak 1953 mengirimkan surat kepada Mia melalui email.

Isi surat tersebut adalah pemberitahuan bahwa kemitraan mereka dengan Mia telah diakhiri. Tak sampai di situ, Playboy juga menghapus kanal podcast Mia.

Menurut Playboy, cuitan Mia mengenai serangan Hamas ke Israel merupakan sesuatu yang tercela.

"Kami menulis hari ini untuk memberi tahu Anda tentang keputusan kami untuk mengakhiri hubungan Playboy dengan Mia Khalifa, termasuk menghapus kanal Playboy Mia di platform kreator kami," tulis Playboy.

"Mia telah membuat komentar yang 'menjijikkan dan tercela' yang merayakan serangan Hamas terhadap Israel dan pembunuhan terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah," sambung majalah itu.

Playboy mengatakan, pihaknya sebenarnya mengedepankan kebebasan berekspresi dan debat politik yang konstruktif.

Namun, mereka tidak memberikan toleransi atas ujaran kebencian sembari berharap Mia dapat memahami bahwa tindakannya memiliki konsekuensi.

Khalifa juga menghadapi teguran dari pemilik perusahaan produk obat yang berbasis di Amsterdam selepas cuitannya tersebut.

Menanggapi itu semua, Mia langsung merespons.

"Saya akan mengatakan bahwa mendukung Palestina telah membuat saya kehilangan peluang bisnis, tetapi saya lebih marah pada diri saya sendiri karena tidak memeriksa apakah saya melakukan bisnis dengan negara Yahudi atau tidak," jawabnya.

"Salah saya," sambungnya.

Siapa Mia Khalifa?

Dilansir dari Firstpost, Mia lahir di Beirut, Lebanon pada 1993. Namanya mulai dikenal ketika ia terjun ke industri film dewasa.

Ia memulai kariernya di industri tersebut pada Oktober 2014 lalu memutuskan keluar.

Kini, ia menggeluti dunia bisnis dan mendirikan brand perhiasan yang dinamai Sheytan.

Mia mengatakan, ia keluar dari industri film dewasa agar bisa melakukan pekerjaan yang lebih normal.

"Saya kira itu adalah fase pemberontakan saya. Itu bukan untuk saya. Saya menjadi lebih cerdas dan mencoba menjauhkan diri dari hal itu," ujar Mia.

Setelah ia meninggalkan industri film dewasa, Mia juga mengisi waktunya dengan beberapa hal, salah satunya mengajar mahasiswa di Universitas Oxford.

Dilansir dari Marca, ia berbicara kepada mahasiswa tentang pentingnya menetapkan batasan secara profesional dan pribadi, kepercayaan dirinya serta berbagi aspek kehidupan pribadinya.

"Kemarin berbicara di Oxford Students Union adalah salah satu pengalaman hidup," ujar Mia.

"Di mana saya menyadari betapa beruntungnya saya menjalani hidup dan melakukan semua yang saya bisa untuk tidak membiarkan satu momen pun terlewatkan begitu saja," sambungnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/13/110000165/dipecat-playboy-usai-dukung-hamas-mia-khalifa--tak-membela-kekerasan-tapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke