KOMPAS.com - Kebahagiaan karena kenyang setelah makan dapat langsung sirna jika rasa mual datang setelahnya.
Akibatnya, alih-alih merasa kenyang, kondisi badan menjadi tidak stabil karena rasa mual dan terjadi penurunan selera makan.
Rasa mual ini dapat muncul beberapa menit atau jam setelah makan, serta terasa seperti ada yang tercekat di tenggorokan.
Lantas, apa penyebab mual setelah makan?
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Minum Kopi Bisa Membuat Mual dan Cara Menyiasatinya
Rasa mual merupakan mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan sensasi tidak nyaman di perut dan disertai keinginan untuk muntah.
Perasaan mual sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dilansir dari Prevention (31/8/2022), kesehatan mental bisa menjadi penyebab potensial dari mual.
Praktisi pengobatan fungsional dan penasihat Everlywell Hugh Huphery mengatakan, mual adalah gejala yang dapat terjadi karena banyak penyebab yang mendasarinya, namun jika secara spesifik terjadi setelah makan, kemungkinan besar disebabkan oleh kelainan pada sistem pencernaan.
Berikut beberapa alasan mengapa seseorang merasa mual setelah makan:
Refluks asam terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan tenggorokan setelah makan.
Asam lambung yang naik ke kerongkongan sering terjadi setelah makan makanan pedas.
Namun, jika Anda selalu mengalami mual setelah makan pedas, penyakit gastroesophageal reflux (GERD) bisa jadi adalah biang keroknya.
Huphery mengatakan, penyakit GERD terjadi disertai perasaan mual dan kembung. Sensitivitas terhadap makanan dan usus bocor (permeabilitas usus) merupakan faktor tambahan yang mungkin menjadi komplikasi.
Kecemasan, depresi, dan stres berat dapat mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan mual setelah makan.