KOMPAS.com - Posisi chief executive officer (CEO) di sejumlah perusahaan top dunia diduduki oleh orang India.
Sebut saja Alphabet, perusahaan yang membawahi mesin pencari Google, dinahkodai oleh orang India bernama Sundar Pichai.
Posisi CEO Microsoft juga diduduki oleh orang India, yaitu Satya Nadella dan CEO Adobe dipegang oleh Shantanu Narayen.
Baca juga: Mengenal Bernard Arnault, CEO LVMH yang Mengancam Posisi Kekayaan Jeff Bezos
Sebelumnya, seorang India bernama Parag Agrawal juga pernah ditunjuk sebagai CEO Twitter sebelum platform ini berubah nama menjadi X.
Ada pula pria kelahiran Pune, India bernama Ajay Banga yang saat ini menjabat sebagai Presiden Bank Dunia atau World Bank.
Banyaknya orang India yang menduduki posisi CEO di perusahaan teknologi di dunia membuat sebagian orang bertanya-tanya.
Baca juga: CEO OpenAI Jadi WNA Pertama yang Dapat Golden Visa, Apa Tujuan Pemerintah?
Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Baca juga: India Luncurkan Pesawat Luar Angkasa ke Matahari, Apa Tujuannya?
Sejumlah pakar berusaha mengulik faktor yang menyebabkan banyak orang India menduduki posisi CEO di perusahaan top dunia.
Berikut analisis mereka:
Menurut mantan Direktur Eksekutif Tata Sons dan penulis buku "Made in India Manager", R Gopalakrishnan, tidak ada negara lain di dunia yang melatih warganya dengan cara "gladiator" seperti India.
Hal tersebut ia utarakan karena kondisi serba tidak memadai yang terjadi di India yang membuat warganya tumbuh secara alami.
"Dari akta kelahiran hingga akta kematian, dari pendaftaran sekolah hingga mendapatkan pekerjaan, dari kekurangan infrastruktur hingga kapasitas yang tidak mencukupi," ujarnya dikutip dari BBC.
Pernyataan Gopalakrishnan menyiratkan bahwa kompetisi dan kondisi yang kurang teratur di India membuat warga setempat belajar beradaptasi dan memecahkan masalah.
Selain itu, orang India juga sering memprioritaskan urusan profesionalitas di atas pribadi membantu mereka dalam budaya kantor Amerika yang terlalu banyak bekerja.
Baca juga: Selain CEO YouTube, Bos-bos Ini Batasi Teknologi pada Anaknya