Selain itu, ablasi retina juga lima hingga enam kali lebih mungkin terjadi pada mereka yang memiliki miopia tinggi dibandingkan dengan miopia rendah.
Baca juga: 8 Kebiasaan yang Bisa Merusak Mata, Apa Saja?
Menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar gadget dapat menyebabkan ketegangan mata dan dapat menimbulkan dampak jangka panjang pada penglihatan Anda, terutama pada anak-anak.
Dilansir dari laman University of Pittsburgh Medical Center, berikut beberapa potensi dampak negatif dari menatap layar gadget secara berlebihan:
Mata bisa lelah karena penggunaan yang intens yang berisiko menyebabkan penglihatan ganda, sakit kepala, dan kesulitan konsentrasi.
Mata cenderung kurang berkedip saat menatap layar dan berpotensi membuatnya menjadi kering dan teriritasi.
Mata kering adalah kondisi yang sebaiknya dihindari, karena dapat berdampak pada kesehatan mata dan menyebabkan penglihatan kabur.
Baca juga: Tanda Kolesterol Tinggi Berupa Benjolan Kuning di Kulit dan Kelopak Mata
Biasanya, hilangnya fleksibilitas fokus terjadi seiring bertambahnya usia, namun waktu menatap layar yang berlebihan juga berpengaruh.
Menatap layar gadget terlalu sering dapat memengaruhi kemampuan seseorang menyesuaikan mata untuk melihat pada jarak apa pun dengan cepat.
Waktu menatap layar dapat membuat seseorang tetap berada di dalam ruangan, yang memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mata.
Pada anak-anak misalnya, sinar matahari alami penting untuk menunjang perkembangan matanya.
Penelitian menunjukkan anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan lebih mungkin mengalami rabun jauh.
Baca juga: 7 Manfaat Buah Alpukat bagi Kesehatan, Baik untuk Jantung, Mata, dan Pencernaan
Perangkat digital mengeluarkan cahaya biru yang dapat mencapai lapisan dalam bagian belakang mata (retina).
Studi menunjukkan bahwa cahaya biru dapat merusak sel-sel sensitif cahaya di retina. Hal ini dapat menyebabkan degenerasi makula terkait usia dini, yang berisiko menyebabkan hilangnya penglihatan.
Menurut American Optometric Association, anak-anak lebih mungkin mengalami hal ini dibandingkan orang dewasa ketika terkena cahaya berenergi tinggi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.