Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Menatap Layar Gadget Berlebihan bisa Merusak Mata? Kenali Risikonya Berikut Ini

Kompas.com - 30/08/2023, 19:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Gadget menjadi salah satu perangkat yang tidak bisa terlepaskan dari aktivitas keseharian manusia.

Banyak orang yang tertuju pada layar komputer, ponsel, dan televisi setiap harinya, baik untuk bekerja, sekolah, atau sekedar bersantai menghabiskan waktu.

Namun setelah berjam-jam menatap layar, Anda mungkin merasakan nyeri di sekitar mata, dan dalam jangka waktu yang lebih lama, penglihatan menjadi memburuk.

Baca juga: Dampak Bahaya Kurang Tidur: Badan Mudah Sakit dan Risiko Kanker


Lantas, bagaimana menatap layar gadget berlebihan bisa merusak mata?

Cara layar gadget merusak mata

Dilansir dari laman Live Science, manusia terlahir dengan penglihatan jauh, artinya bayi cenderung melihat benda jauh dengan lebih jelas dibandingkan benda dekat.

Saat manusia tumbuh, mata merespons lingkungan visual dan sinyal genetik untuk mendapatkan penglihatan yang sempurna.

Seringnya melakukan pekerjaan dengan pandangan jarak dekat, termasuk menatap layar, merupakan faktor yang dapat merusak mata.

Saat kita fokus pada sesuatu yang dekat, otot siliaris mata (yang mengatur bentuk lensa) berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih bulat untuk memfokuskan gambar ke retina.

Baca juga: Bisa Memicu Efek Negatif, Hindari Minum Air Putih di Waktu-waktu Ini

Penggunaan otot siliaris yang berlebihan dapat menyebabkannya menebal, sehingga melemahkan kemampuan mata untuk mengendurkan lensa kembali ke bentuk yang rata.

Hal ini dapat membuat bola mata memanjang, menyebabkan perubahan permanen pada struktur dan kemampuannya memfokuskan cahaya pada retina.

Saat melihat objek yang jauh dengan mata memanjang, titik fokus seseorang berakhir “di depan” retina sehingga membuat objek tampak buram.

Saat kita menggunakan layar, biasanya jaraknya dekat dengan wajah kita, itulah sebabnya penggunaan layar berlebihan dapat berkontribusi pada perkembangan miopia (rabun jauh).

Baca juga: 5 Dampak Negatif Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Miopia dapat menyebabkan kebutaan permanen karena merupakan faktor risiko penyakit mata lainnya.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa risiko terjadinya degenerasi makula rabun meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat keparahan miopia.

Ini adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen dan signifikan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com