25 Kutipan Terkenal Imam Al Ghazali

KOMPAS.com - Imam Al Ghazali merupakan seorang filsuf, ahli hukum, serta sufi Islam terkenal.

Tokoh Muslim bernama asli Abu Hamid ibn Muhammad Al Ghazali ini lahir di Thus, Iran pada tahun 1058. Lahir dari keluarga miskin tak menghentikan semangat Imam Al Ghazali untuk menimba ilmu.

Di bidang agama, ia berguru pada seorang guru lokal bernama Ahmad Al Radhakani. Ia juga sempat berguru pada Umam Harmaim di Naisabur, Iran di bidang ilmu fikih.

Mengembara mencari ilmu

Kehausannya akan ilmu membawanya ke sejumlah wilayah lain, termasuk Mesir, Damaskus, Mekkah, dan Bagdad.

Al-Ghazali kecil telah pandai berbahasa Arab dan Parsi. Ia kemudian belajar mengenai ilmu ushuluddin, ilmu mantiq, ushul fikih, filsafat, dan mahzab-mahzab besar Islam.

Selain itu, Al-Ghazali juga mengembara ke berbagai wilayah untuk menuntut ilmu, seperti ke Mekkah, Madinah, Mesir, dan Yerusalem. Berkat kegigihannya dalam belajar, pada 484 H atau 1092, Al-Ghazali diangkat menjadi rektor Madrasah Nizhamiyah di Bagdad.

Selama hidupnya, Imam Al Ghazali telah mengarang lebih dari 70 buku berbagai bidang keilmuwan, termasuk sains dan tasawuf. Salah satu karya terkenalnya adalah Ihya Ulum Ad Din.

Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada tahun 1111 ketika berusia 58 tahun.

Kata-kata Imam Al-Ghazali yang penuh makna

Berikut 25 kutipan terkenal Imam Al Ghazali:

1. To get what you love, you must first be patient with what you hate (Untuk mendapatkan apa yang Anda sukai, Anda harus terlebih dahulu bersabar dengan apa yang Anda benci)
2. The greatest victory is over yourself (Kemenangan terbesar adalah atas diri sendiri)
3. Patience is bitter, but its fruit is sweet (Kesabaran itu pahit, tetapi buahnya manis)
4. Ignorance is the real enemy of mankind (Kebodohan adalah musuh yang nyata bagi umat manusia)
5. The first step to knowledge is to know that we are ignorant (Langkah pertama menuju pengetahuan adalah mengetahui bahwa kita bodoh)
6. Whoever wishes to purify his heart must first guard his tongue (Barangsiapa yang ingin menyucikan hatinya, maka ia harus menjaga lisannya terlebih dahulu)
7. The disease of the heart is worse than the disease of the body (Penyakit hati lebih buruk daripada penyakit tubuh)
8. The best way to deal with your enemy is to make him your friend (Cara terbaik untuk menghadapi musuh Anda adalah dengan menjadikannya teman Anda)
9. Knowledge without action is wastefulness, and action without knowledge is foolishness (Pengetahuan tanpa tindakan adalah kesia-siaan, dan tindakan tanpa pengetahuan adalah kebodohan)
10. The purpose of mortality is to teach you not to suffer and die, but to enjoy yourself and live (Tujuan dari kefanaan adalah mengajarkan Anda untuk tidak menderita dan mati, tetapi untuk menikmati diri sendiri dan hidup)
11. The remedy for ignorance is seeking knowledge (Obat untuk kebodohan adalah mencari pengetahuan)
12. Do not waste your time, for time is what life is made up of (Jangan sia-siakan waktumu, karena waktu adalah inti dari kehidupan)
13. The arm of knowledge is the understanding of the reality of things (Tangan pengetahuan adalah pemahaman tentang realitas segala sesuatu)
14. One of the greatest diseases of the heart is to be pleased with one’s own opinion and to reject the truth (Salah satu penyakit hati yang paling besar adalah merasa senang dengan pendapat sendiri dan menolak kebenaran)
15. The ignorant person is one who does not know what he should know and knows what he should not know (Orang yang jahil adalah orang yang tidak mengetahui apa yang seharusnya ia ketahui dan mengetahui apa yang seharusnya tidak ia ketahui)
16. True knowledge is not measured in the number of books you read, but in the way you apply it in your life (Pengetahuan yang benar tidak diukur dari jumlah buku yang Anda baca, tetapi dari cara Anda menerapkannya dalam hidup Anda)
17. All that is valuable in human society depends upon the opportunity for development accorded the individual (Semua yang berharga dalam masyarakat manusia tergantung pada kesempatan untuk berkembang yang diberikan kepada individu)
18. Do not despair of the mercy of God (Janganlah berputus asa dari rahmat Tuhan)
19. The greatest worship is to be grateful (Ibadah yang paling besar adalah bersyukur)
20. The greatest knowledge is the knowledge of God (Pengetahuan terbesar adalah pengetahuan tentang Tuhan)
21. The greatest of all calamities is forgetfulness of God (Musibah yang paling besar dari semua musibah adalah lupa kepada Tuhan)
22. The happiness of the heart is in the remembrance of God (Kebahagiaan hati adalah dengan mengingat Tuhan)
23. Do not be too hard on yourself, for the mercy of God is greater than your mistakes (Jangan terlalu keras terhadap diri sendiri, karena rahmat Tuhan lebih besar daripada kesalahanmu)
24. The ultimate happiness is to know the One who created us and to worship Him alone (Kebahagiaan tertinggi adalah mengenal Dia yang menciptakan kita dan menyembah-Nya)
25. The remembrance of God is like the rain, which nourishes the plants and enables them to grow (Mengingat Tuhan adalah seperti hujan, yang menyuburkan tanaman dan memungkinkan mereka untuk tumbuh).